Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Listrik di Atas 900 VA Diimbau Gunakan Kompor Listrik

Kompas.com - 14/01/2020, 17:13 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas), Djoko Siswanto mengimbau kepada masyarakat yang menjadi konsumen listrik lebih dari 900 Volt Ampere (VA) untuk beralih menggunakan kompor bertenaga listrik.

Hal ini mengacu rencana pemerintah yang akan mengurangi jatah distribusi LPG subsidi 3 kilogram (Kg).

"Kita imbau rumah tangganya yang sudah listriknya ribuan watt menggunakan kompor listrik," katanya ditemui usai paparan kinerja Ditjen Migas, di Jakarta, Selasa (14/1/2020).

Pemerintah tahun ini, berencana akan membahas kriteria masyarakat yang berhak mendapatkan distribusi LPG 3 kg. Pasokan distribusi LPG tabung melon tersebut, lanjut Djoksis, akan dilakukan secara tertutup.

Terkait hal itu, dibutuhkan penyesuaian data serta survei agar pemanfaatan gas tersebut tepat sasaran.

"Data yang kita punya sejak 2005 nanti kita compare. Sambil berjalan data tadi kita lihat, apakah masih berhak nih (dapatkan harga gas LPG 3 kilogram). Dari situ kita lihat, dia belinya berapa? Kalau lebih dari tiga tabung atau 10 tabung, sudah nggak bisa. Apapun kebijakannya, yang kita subsidi adalah yang pembelian tiga tabung saja atau 4 tabung ini masih kita bahas," jelasnya.

Baca juga: Dua Tahun Berturut-turut Konsumsi LPG 3 Kg Lampaui Kuota APBN

Bila kriteria telah disesuaikan, pertengahan tahun 2020 LPG 3Kg sudah bisa disalurkan secara tertutup.

"Kami punya data penerimanya, metodenya seperti apa, kebijakannya seperti apa nanti kita putuskan. Kita harap pertengahan bulan ini penerapannya sudah bisa. Program kita untuk rumah tangga ini, mengkonversi minyak tanah ke LPG tetap menggunakan minyak tanah, menggunakan jaringan gas kota untuk wilayah-wilayah dekat dengan sumber gas," ujarnya.

Djoko menyebut, tahun ini pihaknya optimistis jumlah warga yang menerima jatah LPG Subsidi bisa turun. "Kita yakin 100 persen akan berkurang dari 7 juta metrik ton di tahun 2020. Kalau itu diterapkan dari awal ya atau pertengahan tahun," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com