Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Ketakutan Keuangan dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/01/2020, 08:16 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan meningkatnya biaya hidup, orang sering khawatir tentang masa depan keuangan, terutama ketika tabungan tidak tumbuh sementara pengeluaran terus bertambah.

Rasa tak aman secara finansial pun hinggap. Hal itu bisa disebabkan kehilangan pekerjaan, beban utang yang tinggi ataupun permasalahan lainnya yang mengancam keuangan jatuh drastis.

Mengutip dari Etnownews, Rabu (15/1/2020), berikut 5 ketakutan keuangan dan cara mengatasinya:

1. Kehilangan Pekerjaan

Permasalahan kehilangan pekerjaan memang menjadi momok yang mengerikan, mengingat sumber dana yang biasanya kita peroleh terus menerus tapi tiba-tiba berhenti begitu saja.

Baca juga: Simak, 3 Kesalahan Keuangan yang Harus Dihindari di Usia 30-an

Dalam situasi ini Anda harus jujur pada diri sendiri dan memeriksa apakah takut kehilangan pekerjaan tersebut karena kinerja buruk Anda.

Jika iya, bicaralah dengan atasan Anda dan temukan cara untuk meningkatkan kemampuan diri Anda.

Jika alasannya di luar dari kendali, maka buatlah diri Anda sangat diperlukan perusahaan dengan memiliki keterampilan khusus dan melakukan banyak tugas.

Bila hal itu tak juga cukup, Anda harus mencari pekerjaan baru tanpa menunggu pemberhentian dari pekerjaan sebelumnya.

2. Tidak bisa menangani keadaan darurat kesehatan

Ketakutan kehilangan tabungan Anda sangat nyata karena biaya rawat inap dan perawatan medis telah meningkat secara signifikan.

Cara terbaik untuk mengatasi rasa takut ini adalah dengan mengasuransikan diri Anda secara memadai.

3. Kehilangan uang di pasar saham

Biasanya investor baru yang belum berpengalaman menghadapi ketakutan ini. Mereka yang berpengalaman di pasar saham mungkin juga memiliki ketakutan ini.

Baca juga: Erick Thohir Komentari Penahanan Benny Tjokro

Cara terbaik untuk mengatasi ketakutan ini adalah dengan tidak berinvestasi langsung pada saham.

Anda dapat investasi di reksa dana sehingga para profesional akan mengelola uang Anda.

4. Tidak memiliki cukup uang di masa pensiun

Anda dapat mengatasi ketakutan ini dengan mengurangi pengeluaran yang tidak penting dan menghemat sebagian besar penghasilan Anda.

Anda juga dapat mendorong kembali pensiun Anda dengan mencari sumber pendapatan tambahan dan menambah penghasilan Anda saat ini.

Baca juga: Erick Thohir Ancam Copot Direksi BUMN yang Sulap Laporan Keuangan

5. Tidak bisa menghapus utang

Jika Anda sering tergoda untuk membeli barang-barang secara kredit, maka akan muncul ketakutan keuangan karena adanya utang.

Jika Anda terus membeli barang-barang menggunakan kartu kredit, maka itu akan memaksa Anda untuk mengambil pinjaman pribadi untuk menghapus iuran kartu kredit Anda.

Untuk menghadapinya, Anda harus membatasi pembayaran pinjaman bulanan hingga maksimun 50 persen dari penghasilan Anda.

Setelah Anda mencapai batas ini jangan mengambil pinjaman tambahan dan mempersiapkan rencana untuk melunasi utang.

Baca juga: Sri Mulyani Keberatan Pemda Rekrut Banyak PPPK tapi Enggan Bayar Pensiun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com