Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesenjangan Penduduk Tertinggi Terjadi di Yogyakarta

Kompas.com - 15/01/2020, 20:49 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan tingat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh gini ratio sebesar 0,380.

Angka tersebut menurun 0,002 poin jika dibandingkan dengan gini ratio para Maret 2019 yang sebesar 0,382 dan menurun 0,004 poin dibandingkan dengan gini ratio September 2018 yang sebesar 0,384.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan rasio gini tertinggi yaitu sebesar 0,482. Sementara rasio gini terendah tercatat di Bangka Belitung dengan rasio gini 0,262.

"Dibanding dengan rasio gini nasional yang sebesar 0,380 terdapat delapan provinsi dengan angka rasio gini lebih tinggi, yaitu Provinsi DIY, Gorontalo (0,410), Jawa Barat (0,398), Ssulawesi tenggara (0,393), DKI Jakarta (0,391), Papua (0,391), Sulawesi Selatan (0,391) dan papua Barat (0,381)," jelas Suhariyanto ketika memberi keterangan kepada awak media di Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Baca juga: BPS: Rokok Penyumbang Terbesar Kedua pada Garis Kemiskinan

Secara lebih rinci Suhariyanto menjelaskan, rasio gini di daerah perkotaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,391 lebih rendah dibanding Maret 2019 yang sebesar 0,392. Namun demikian, angka tersebut tidak berubah jika dibandingkan dengan rasio gini Maret 2018 yang sebesar 0,391.

Adapun rasio gini di aerah pedesaan pada September 2019 tercatat sebesar 0,315 lebih rendah dibanding rasio gini Maret 2019 yang sebesar 0,317 dan September 2018 yang sebesar 0,319.

Suhariyanto menjelaskan selain rasio gini, ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan pada kelompok 40 persen terbawah atau yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia. Berdasarkan ukuran tersebut, tingkat ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah angkanya di bawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12 sampai 17b persen, dan ketimpangan rendah jika angkanya berada di atas 17 persen.

"Pada September 2019 persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 17,71 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan rendah. Kondisi ini sama dengan Maret 2018 yang sebesar 17,71 persen dan naik jika dibandingkan dengan September 2018 yang sebesar 17,47 persen. Hal ini memberikan arti bahwa secara nasional telah terjadi perbaikan tingkat ketimpangan selama periode September 2018 smapai September 2019.

Jika dibedakan per daerah, di September 2019 pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah dii daerah perkotaan sebesar 16,9 persen. Sementara pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerag pedesaan tercatat sebesar 20,66 persen.

Baca juga: Turun Tipis, Jumlah Orang Miskin di Indonesia Capai 24,79 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com