JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik ( BPS) mencatat angka kemiskinan di Indonesia pada September 2019 sebesar 9,22 persen. Angka tersebut lebih rendah 0,19 persen dibandingkan periode Maret 2019.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, persentase penduduk miskin tersebut setara dengan 24,97 orang.
"Jadi September 2019 ini persentase kemiskinan kalau dibanding Maret 2019 ada penurunan sekitar 358.900," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Selain itu, BPS juga mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia atau kesenjangan antara si kaya dan si miskin yang diukur oleh gini ratio sebesar 0,380.
Angka tersebut menurun 0,002 poin jika dibandingkan dengan gini ratio pada Maret 2019 yang sebesar 0,382 dan menurun 0,004 poin dibandingkan dengan gini ratio September 2018 sebesar 0,384.
Berikut fakta-fakta seputar penurunan angka kemiskinan dan kesenjangan:
Pulau Jawa masih menempati posisi sebagai pulau dengan jumlah penduduk miskin terbanyak yaitu sebesar 12,56 juta orang atau sebesar 8,29 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, jumlah penduduk miskin di perkotaan Pulau Jawa tercatat sebanyak 6,33 juta orang dan di pedesaan sebesar 6,21 juta orang.
Baca juga: 2 Kebijakan Ini Bantu Angka Kemiskinan RI Turun, Apa Saja?
Secara persentase, penduduk miskin di Pulau Jawa untuk perkotaan dan perdesaan masing-masing sebesar 6,36 persen dan 12,01 persen.
"Sedangkan jumlah penduduk miskin terendah berada di Pulau Kalimantan 0,96 juta orang," jelas Suhariyanto ketika memberi ketrangan kepada awak media di Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.