Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut RI Bisa Raup Rp 280 Triliun Jika Bentuk Lembaga Dana Abadi Investasi

Kompas.com - 16/01/2020, 18:22 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah berpotensi mendapatkan aliran modal masuk paling sedikit 20 miliar dollar AS, atau setara dengan Rp 280 triliun (kurs setara Rp 14.000), bila berhasil membentuk lembaga pengelola dana abadi (sovereign wealth fund/SWF).

"Untuk sektor keuangan kita ada aturan untuk sovereign wealth fund. Saya tadi udah bisik-bisik ke Pak Kepala OJK dan Gubernur BI. Begitu aturan SWF kita dapat, akan ada inflow mungkin minimal 20 miliar, bukan rupiah tapi dollar AS," ujar Jokowi ketika memberi paparan dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2020 di Jakarta, Kamis (15/1/2020).

Sebagai informasi, lembaga SWF merupakan lembaga yang mengelola dana publik sekaligus menginvestasikannya ke aset-aset luas dan beragam.

Baca juga: Jokowi Minta Sri Mulyani dan Erick Thohir Dkk Selesaikan Kasus Jiwasraya-Asabri

Beberapa negara yang telah memiliki lembaga SWF misalnya Qatar dengan Qatar Investment Authority dan Uni Emirat Arab dengan Abu Dhabi Investment Authority.

Kedua negara tersebut memiliki SWF yang sumber dananya dari hasil sumber daya yang tidak dapat diperbaharui yaitu minyak.

Selain itu ada pula Singapura dengan Tamasek dan Malaysia dengan Khazanah yang sumber dananya berasal dari aset keuangan.

Jokowi pun mengklaim telah memiliki nama-nama lembaga yang berminat menanamkan asetnya di SWF milik Indonesia kelak. Namun demikian, dirinya tak ingin mengungkap lebih jauh siapa saja lembaga tersebut.

"Sudah ada lembaga-lembaga yang mau naruh. Enggak usah saya sebutkan lembaganya," ujar Jokowi.

Baca juga: Mahfud MD: Dana Asabri Masih Bisa Menjamin Prajurit TNI dan Polri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com