Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Kaltim Bersiap Salurkan Pupuk Bersubsidi

Kompas.com - 16/01/2020, 22:18 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memastikan penyaluran pupuk bersubsidi di daerah menjelang musim tanam aman.

General Manager Pemasaran PSO Pupuk Kaltim, M. Yusri, mengatakan stok Pupuk Urea yang berada di wilayah tanggung jawab Pupuk Kaltim sejumlah 230.173 ton dan NPK (Nitrogen Fosfor Kalium) sebanyak 37.516 ton.

"Jumlah pupuk tersebut di atas ketentuan pemerintah," kata Yusri dalam pernyataan tertulis, Kamis (16/1/2020).

Hingga pekan kedua tahun ini, ia melanjutkan, Pupuk Kaltim telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 28.029 ton dengan rincian Pupuk Urea 27.195 ton dan NPK 834 ton.

Adapun penyaluran pupuk subsidi di daerah-daerah pemasaran dilakukan sejak terbitnya Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Tahun 2020.

Memberikan pupuk pada tanamanshutterstock.com Memberikan pupuk pada tanaman

Ia menjelaskan, Pupuk Kaltim telah menyalurkan Pupuk Urea di Nusa Tenggara Barat 11.265 ton, Sulawesi Selatan 7.890 ton, dan Jawa Timur 6.326 ton.

Selain itu, Pupuk Kaltim juga telah menyalurkan Pupuk NPK bersubsidi di Kalimantan Selatan 680 ton, Kalimantan Tengah 88 ton, dan Kalimantan Timur 66 ton.

“Kami berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan petani dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di daerah, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang menjadi dasar dalam penyaluran pupuk bersubsidi,” ujarnya.

Penyaluran tersebut, imbuh Yusri, merupakan langkah antisipasi memasuki musim tanam yang jatuh pada Oktober hingga Maret mendatang.

"Pupuk Kaltim menyalurkan pupuk subsidi agar dapat memenuhi kebutuhan petani sesuai alokasi yang diatur Kementerian Pertanian, sehingga tidak terjadi kekurangan pupuk subsidi dalam musim tanam," ucapnya.

Inovasi pertanian

Sebagai informasi, penyaluran pupuk bersubsidi ke petani harus menggunakan E-RDKK (Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) berdasarkan Permentan Nomor 1 Tahun 2020.

Hal itu merupakan inovasi yang dikembangkan Kementerian Pertanian, jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya menggunakan RDKK manual.

Hingga kini, Yusri melanjutkan, masih banyak E-RDKK tahun 2020 yang belum tersedia di kios pengecer karena masih dalam proses penyusunan oleh Dinas Pertanian di daerah.

“Kami menyalurkan harus berdasarkan ketentuan yang berlaku, tidak hanya E-RDKK tapi SK Alokasi di setiap kabupaten juga harus ada,” katanya.

Program e-RDKK dan kartu tani juga merupakan langkah kongkret Kementan dalam memperbaiki sistem penyaluran pupuk subsidi. Dok. Humas Kementan Program e-RDKK dan kartu tani juga merupakan langkah kongkret Kementan dalam memperbaiki sistem penyaluran pupuk subsidi.

Ia mengatakan, alokasi jumlah pupuk bersubsidi secara nasional menurun, dari 8.874.000 ton pada 2019 menjadi 7.154.373 ton untuk 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com