Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Kediri Didanai 100 Persen Gudang Garam, Pemerintah?

Kompas.com - 17/01/2020, 09:58 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Bandar Udara Kediri, Jawa Timur yang akan dimulai April 2020, setelah peletakkan batu pertama (groundbreaking) akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Rencanamya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan mendanai seluruh pembangunannya. 

Lantas, dari pemerintah sumbangan apa yang diberikan dalam pembangunan bandara tersebut?

Menko Maritim dan Investasi, Luhut B Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan membantu dalam proses perizinan serta mengelola bandaranya melalui PT Angkasa Pura I (Persero).

Baca juga: Pembangunan Bandara Kediri Dimulai April 2020

"Ya tadi proses izin segala macam pesawat terbang naik turun itu kan di Kementerian Perhubungan," kata Luhut ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Dalam rapat koordinasi mengenai rencana pembangunan Bandara Kediri, Luhut mengatakan, persoalan lahan hanya tersisa seluas 1 hektare saja yang belum dibebaskan.

Namun, secara keseluruhan, penetapan lokasi dan desainnya sudah matang.

"Jadi Bandara Kediri saya kira hampir tuntas. Mengenai AP 1 sudah selesai, kemudian mengenai jalan udah selesai. Masih ada bidang tanah seluas satu hektare, sekian persen dari semua, tapi itu juga akan kita ganti. Jadi mereka disiapkan di tempat lain nilai lebih baik dari nilai yang sekarang ini," jelasnya.

Baca juga: Menhub Janji Pembangunan Bandara Kediri Tak Lebih dari 2 Tahun

Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, status Bandara Kediri telah ditetapkan sebagai bandara nasional. Pasalnya, jika keinginan bandara berstatus internasional akan berdampak terhadap pertahanan.

Hal ini mengacu pernyataan pihak Gudang Garam yang berharap Bandara Kediri bisa berstatus internasional.

"Jadi gini, kita itu lagi mau mengonsolisdasikan mana saja bandara yang untuk internasional. Kalau semua jadi internasional hub-nya bukan Jakarta jadi Singapura. Dan ini juga bermasalah berkaitan dengan pertahanan. Banyak hal. Lazimnya nggak begitu banyak sih, nggak asal-asal. Apalagi di Juanda kan dekat sekali. Jadi saya nggak rekemondasi jadi internasional airport," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, anak usaha Gudang Garam (GGRM), PT Surya Dhoho Investama (PT SDI), memperkirakan dana yang akan digelontorkan untuk pembangunan Bandara Kediri sebesar Rp 6 triliun.

"Kalau itu finalisasi. Yang bisa saya katakan rangenya. Tanah aja Rp 3 triliun ya, plus bandara bisa Rp 3 triliun minimal. Tapi masih dibahas," ujar Direktur Utama PT SDI, Susanto Widyatmoko.

Baca juga: Kemenhub: Bandara Kediri Bakal Dibangun Awal Tahun 2020

Dia membenarkan, skema KPBU pembangunan Bandara Kediri dana keseluruhannya berasal dari Gudang Garam.

"Sudah berproses, ini KPBU khusus. Kalau umum, misal tanah pemerintah, tapi infrastruktur swasta. Ini 100 persen swasta semua. Proses KPBU seperti ini pertama kalinya kayaknya. Karena 100 persen swasta," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com