Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Tidur Cukup, Rahasia Dirut BTPN Syariah Jaga Kualitas Kerja

Kompas.com - 17/01/2020, 17:43 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi pimpinan sebuah perusahan berarti bertanggung jawab atas berbagai keputusan strategis. Tentu saja energi yang diperlukan tidak sedikit.

Direktur Utama PT BTPN Syariah (Tbk) Ratih Rachmawaty mengatakan, salah satu rahasianya untuk tetap bugar ketika bekerja adalah dengan menjaga kualitas tidur. Dia pun menganalogikan tubuh manusia bagaikan sebuah mesin komputer yang perlu beristirahat.

"Prinsip saya seperti komputer, kalau sudah bekerja seharian harus di shutdown, tidak hanya di reset. tubuh saya kan juga punya hak untuk itu," ujar dia ketika ditemui di KOMPAS100 CEO Talk di Menara Kompas, Jumat (17/1/2020).

Baca juga: BTPN Syariah Kembangkan Inklusi Keuangan Melalui Nasabah Perempuan

Lebih lanjut dirinya mengatakan, energi yang dia gunakan untuk bekerja didapatkan dari waktu tidur yang berkualitas. Bahkan, dirinya juga mengkomunikasikan kebutuhan tidurnya tersebut kepada pemegang saham pengendali dan komisaris perusahaan.

"Saya educate stakeholder, pemegang saham pengendali, komisaris dan mereka tahu kalau ketika saya tidak bisa dihubungi saya sedang tidur. Dan itu mereka tahu, karena it is not a sin. I set my own rule," ujar dia.

Hal yang sama juga berlaku untuk anggota keluarga termasuk anak-anaknya. Ratih mengatakan, anak-anaknya sudah memahami, ketika tidur dirinya tidak bisa diganggu.

Baca juga: Dari Pinjaman Rp 3 Juta Tanpa Jaminan, Kini Anis Raup Omzet Rp 50 Juta Per Bulan

Setiap hari, perempuan berdarah Sunda tersebut rata-rata tidur sebanyak 6,5 jam dari pukul 23.00 hingga 05.30 WIB. Kesadarannya untuk memiliki waktu tidur secara disiplin lantaran dirinya menyadari tak mampu berolahraga secara konsisten sehari-hari.

Di akhir pekan pun, waktu senggang yang dia miliki biasanya digunakan untuk beristirahat di rumah dan menikmati waktu luang bersama keluarga.

"Saya kurang baik sebenarnya olah raga, karena enggak konsisten, yang saya nggak kompromikan ya kualitas tidur," ujar dia.

Tak bermain media sosial

Ratih pun mengaku dirinya tak memiliki akun media sosial apapun. Menurutnya, dia memilih secara sadar untuk tidak membuat akun media sosial lantaran ingin memiliki interaksi yang lebih dengan keluarga setelah sibuk bekerja seharian.

Dengan tidak sibuk bermedsos, Ratih mengatakan, dirinya bisa lebih fokus ketika bekerja dari pagi hingga siang, dan berkomunikasi dengan keluarga serta memiliki waktu beristirahat yang lebih banyak.

"Saya memilih dengan sangat sadar. I wish I have more time than anybody else. Karena saya memiliki suami, dua anak, bapak dan ibu mertua, dan ibu saya. Sangat banyak orang yang saya sayangi yang membutuhkan waktu bersama saya. Jadi seefektif mungkin waktu saya pakai di kantor dan sisanya sebisa mungkin dipakai bersama keluarga," ujar dia.

Ratih pun mengatakan, jika tak memanfaatkan waktu secara seimbang untuk dirinya sendiri, untuk keluarga dan untuk bekerja maka dia tak bisa menempati posisi yang saat ini dia jabat/

"Tiga hal itu (tidur cukup, tidak bermedsos, dan waktu bersama keluarga) dilakukan untuk menjaga balance. Karena kalau enggak ada balance, semesta, Tuhan akan mengintervensi untuk membuat hidup kita balance lagi. Jadi daripada diintervensi mending saya jaga sajalah itu," ujar dia.

Baca juga: CEO Ini Ajarkan 3 Hal Penting Terkait Investasi ke Anak Remajanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com