Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Luhut Berkilah Tolak Tawaran Investasi Softbank di Ibu Kota Baru

Kompas.com - 17/01/2020, 19:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu Menko Kemaritiman dan Investasi dengan optimistis menyebut perusahaan asal Jepang Softbank akan menginvestasikan dana hampir 100 juta dollar AS di calon ibu kota baru di Kalimantan.

Namun ketika Presiden Softbank Masayoshi Son datang ke Indonesia, dia mengatakan belum memikirkan lebih lanjut rencana tersebut.

Terkait dengan pernyataan Softbank tersebut, hari ini, Jumat (17/1/2020), Luhut Pandjaitan berkilah bahwa dia sendiri yang menolak rencana investasi itu. Dia mengklaim bahwa ada alasan penting dari penolakan tawaran investasi itu.

Baca juga: Kata Luhut, Softbank Ingin Investasi 100 Milliar Dollar AS Ke Ibu Kota Baru

"Dia (Softbank) mau menawarkan semua uangnya di Indonesia. Tapi saya nggak mau. 'Ngapain lu taruh semua duit (di Indonesia), nanti dia mengatur-atur lagi," kata Luhut dalam acara Coffee Morning di Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

Hal ini diungkapkan oleh Luhut menanggapi pernyataan dari Masayoshi Son yang mengatakan bahwa Softbank belum memutuskan jumlah uang yang digelontorkan untuk berinvestasi di Ibu Kota baru Indonesia.

"Kami belum memutukan angkanya, kami baru mendiskusikan potensi-potensinya," kata Masayoshi Son usai bertemu Presiden Joko Widodo Jumat (10/1/2020) pekan lalu.

Baca juga: Softbank Bantah Luhut soal Investasi 100 Miliar Dollar AS di Ibu Kota Baru

 

 

Saat ini Pemerintah Indonesia tengah getol untuk menarik investasi dari berbagai negara seperti halnya Abu Dhabi, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang, termasuk investasi dari Softbank di ibu kota baru.

Ibu kota baru akan dibangun di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di sana akan dibangun sejumlah rumah sakit bertaraf internasional, sekolah tinggi bertaraf internasional, serta perguruan tingginya.

"Ibu kota ini dibuat klaster-klaster, ada klaster pendidikan tinggi internasional, bisa juga nanti top university dunia. Ada rumah sakit berstandar internasional,," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com