Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Tipsnya Mengatur Keuangan untuk Wanita agar Bisa Bahagia

Kompas.com - 18/01/2020, 13:05 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Pemisahan tersebut dapat Anda lakukan dengan membuat rekening yang berbeda, agar tabungan darurat tidak ikut terpakai untuk keperluan lainnya. Agar tabungan darurat bisa rutin diisi, tentukan berapa persen dari pemasukan Anda yang bisa disisihkan untuk dana cadangan.

Memasukkan kebutuhan mengisi tabungan darurat dalam anggaran juga merupakan hal yang baik untuk Anda lakukan. Menjaga isi tabungan darurat agar tidak terpakai adalah suatu tantangan tersendiri.

Jika Anda tergoda untuk mengambil uang tersebut untuk keperluan lain yang tidak terlalu penting, bersikap disiplin hendaknya Anda tanamkan dalam pikiran. Salah satu caranya adalah dengan membuat prinsip bahwa uang tersebut hanya akan dipergunakan untuk kebutuhan yang bersifat mendesak saja.

3. Tidak Meundan untuk Memulai Berinvestasi

Usia merupakan faktor yang dapat memengaruhi kecakapan seseorang untuk dapat terus mencari pundi rezeki. Apabila telah memasuki usia senja, produktivitas seseorang untuk bisa bekerja tentu cenderung menurun.

Karena ada masanya akan berhenti bekerja, mempersiapkan kebutuhan pensiun tentu harus bisa Anda lakukan. Apabila Anda memiliki rencana untuk berinvestasi, ide tersebut tentu sangat tepat untuk direalisasikan guna menjamin masa pensiun Anda.

Melalui investasi, keuntungan dari dana yang Anda tanamkan akan dapat diterima dalam jangka waktu tertentu. Keunggulan dari investasi itulah yang dapat Anda manfaatkan untuk membiayai kebutuhan di masa mendatang.

Investasi bukanlah kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan luas mengenai finansial saja. Anda pun bisa memulainya dengan mencoba berinvestasi dengan skema reksadana, karena prosedurnya yang cocok untuk pemula.

Menikmati masa pensiun dengan nyaman tentu dapat Anda rasakan apabila tidak ada kendala di bidang finansial. Jadi, jangan ragu untuk segera berinvestasi demi meraih masa depan yang sejahtera.

Jadilah Perempuan yang Mandiri secara Finansial

Di zaman sekarang, telah banyak perempuan yang tidak lagi menggantungkan kebutuhan finansial mereka pada orang lain. Kuncinya yaitu memiliki kemampuan pengelolaan keuangan yang baik, dengan menjalani gaya hidup tanpa utang konsumtif, menyiapkan dana cadangan, serta berinvestasi. Jadi, tidak sulit bukan untuk menjadi perempuan yang mandiri secara finansial?

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com