Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bisnis Waralaba Ini Menjamur di 2019, Bagaimana di 2020?

Kompas.com - 18/01/2020, 19:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada sejumlah bisnis waralaba yang sangat populer sepanjang tahun 2019.

Setidaknya ada tiga jenis waralaba yang begitu menjamur di Tanah Air tahun lalu. Lalu, apakah bisnis-bisnis waralaba ini masih akan tetap eksis di tahun 2020?

Tiga waralaba yang menjamur sepanjang 2019 adalah sebagai berikut.

1. Ayam geprek

Bisnis olahan ayam masih mendominasi sebagai lauk di Indonesia. Salah satunya adalah ayam geprek.

Harga yang terjangkau membuat ayam geprek bisa diterima oleh semua kalangan. Sejumlah brand ayam geprek yang sukses di Tanah Air pun bersaing dengan harga yang ekonomis dan menjamur.

Baca juga: Ingin Mulai Bisnis Waralaba? Perhatikan Dua Hal Ini

2. Kopi susu kekinian

Waralaba lain yang begitu populer adalah kopi susu atau kopi kekinian. Banyak merek yang populer bersaing mulai dari brand luar hingga brand lokal dengan namanya yang cukup membuat penasaran.

Pangsa pasarnya tentu saja anak-anak muda yang suka kopi dan nongkrong. Harganya juga tidak terlalu mahal, maka dari itulah waralaba semacam ini jumlahnya makin banyak saja.

3. Minuman boba

Jenis minuman ini begitu diminati oleh kalangan anak muda. Rasa yang enak dengan varian rasa yang banyak, membuat bisnis minuman boba makin menjamur.

Pun banyak brand minuman boba dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.

Baca juga: Simak 4 Tips Ini Sebelum Memulai Bisnis Franchise

Bagaimana prospeknya di 2020?

Apakah bisnis waralaba yang hits di tahun 2019 tersebut masih akan eksis di tahun 2020? Anang Sukandar, Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) memperkirakan bakal ada masanya bisnis waralaba tersebut akan memasuki masa jenuh.

Usaha-usaha tersebut pun akan mengalami seleksi alam dan hanya pemain-pemain yang mendapatkan suntikan modal saja yang akan bertahan lama.

Terkait bisnis kopi, Anang Sukandar menyebutkan pamornya masih akan terus naik sampai 3-5 tahun ke depan. Ia memprediksi akan ada sekitar 15–20 persen dari keseluruhan pemain bisnis kopi susu ini yang akan bertahan.

Adapun untuk bisnis minuman boba, adanya isu kesehatan pada tahun 2019 membuat para pelaku bisnis perlu berinovasi supaya variannya lebih sehat lagi. Sementara untuk ayam geprek sudah terlebih dahulu hits mulai tahun 2018, sehingga keberadaanya mungkin sedikit demi sedikit berkurang terjadi seleksi alam.

Baca juga: Waralaba Kopi Susu Marak, Sampai Kapan Bertahan?

Mengapa bisnis waralaba menjanjikan?

Banyak hal yang membuat bisnis waralaba makin menjanjikan. Salah satunya adalah kemajuan teknologi dengan hadirnya layanan jasa antar makanan melalui platform digital.

Kemudahan transaksi dan pelayanan yang ditawarkan membuat orang-orang semakin konsumtif. Ditambah lagi ada tawaran promo, cashback, dan lain-lain yang membuat waralaba makanan dan minuman makin berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com