JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mantan Wali Kota Solo ini ingin mengecek langsung kesiapan dan kendala pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di destinasi Bali Baru tersebut.
Salah satu hal yang paling disorotinya, yakni masalah sampah. Jokowi menyampaikan bahwa akan dikirimkan kapal untuk membersihkan dan mulai Februari nanti juga akan bergerak ke bawah laut untuk mengambil sampah.
Meskipun belum banyak, menurut dia, tetapi harus dimulai. Ia menegaskan bahwa jangan sampai ada sampah di Labuan Bajo ini.
“Yang di darat nanti Kementerian PUPR akan mempersiapkan incenerator dan juga tempat pembuangan sampah akhirnya, dan juga yang paling penting lagi juga pendidikan masyarakat mengenai budaya sampah,” ujar Jokowi dikutip dari laman Setkab, Senin (20/1/2020).
Dikatakannya, upaya pembersihan sampah perlu dilakukan. Apalagi, Labuan Bajo memang dipersiapkan untuk menjadi tuan rumah perhelatan pertemuan G-20 dan ASEAN Summit pada tahun 2023 nanti.
Baca juga: Tak Libur, Luhut Bakal Kunjungi Labuan Bajo, Buat Apa?
“Semuanya ini kita siapin dan kita harapkan akhir tahun ini selesai sehingga 2021 itu langsung Kementerian Pariwisata bisa promosi besar-besaran,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa maksud Labuan Bajo sebagai destinasi premium adalah adanya diferensiasi dengan tempat-tempat yang lain.
“Kita harapkan di sini belanjanya lebih besar, stay-nya lebih, tinggalnya lebih lama. Kita harapkan itu. Jadi artinya bukan jumlah turisnya tetapi spending-nya, belanjanya yang lebih banyak. Kira-kira itu,” tambah Jokowi.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga berharap nanti awal tahun ini bandara terminalnya diperlebar dan diperbaiki serta runway-nya juga diperpanjang.
“Saya kira nanti akan, ini akhir tahun nanti itu semuanya selesai insyaallah, tinggal masuk ke promosi. Artinya step-step itu kita lakukan, memperbaiki produk secara total kemudian nanti baru masuk ke promosi,” katanya.
Mengenai air bersih, dia menyampaikan akan ditambah 100 mililiter per detik dan sedang disiapkan juga oleh Kementerian PUPR.
“Ini semuanya dilihat secara detail. Kita ke sini melihat secara detail lagi, termasuk landscaping. Nanti lanskap di Pulau maupun lanskap yang ada di daratan di sini semuanya akan ditanami flamboyan, tabebuya, dan bougenvil,” ungkapnya.
Kemudian untuk mengatasi masalah kawasan yang gundul, Jokowi mengaku telah memerintahkan Menteri Kehutanan untuk membuat nursery di sini, yang bisa memproduksi 5 juta sampai 7 juta bibit pohon.
Baca juga: Kapal Wisata Ilegal Jadi Penginapan di Labuan Bajo, Pemda Rugi
“Nanti setiap tahun menanam segitu terus, rutin. Sudah, saya tadi sudah detail sekali. Saya kira sudah, pembicaraan kita sudah teknis dan sangat detail sekali sehingga semuanya yang kira-kira kita ragu semuanya sudah kita tutup,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.