Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Sebagian Besar Manajemen Investasi Asabri Terafiliasi Benny Tjokro

Kompas.com - 20/01/2020, 16:54 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, mayoritas manajemen investasi yang digunakan oleh PT Asabri (Persero) dan PT Jiwasraya (Persero) terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro (Benny Tjokro) dan Heru Hidayat.

Kedua orang tersebut saat ini telah ditahan oleh Kejaksaan Agung dalam penyelidikan kasus gagal bayar klaim asuransi Jiwasraya.

“Dari 17 lembaga manajemen investasi (yang ditunjuk Asabri) itu ternyata hanya empat yang tidak terkait dengan Benny Tjokro dan Heru Hidayat. Sebagian besar lainnya ternyata terafiliasi dengan kedua nama konglomerat itu,”ujar Dahlan dalam unggahan di blog pribadinya, Disway.id, yang dikutip Kompas.com pada Senin (20/1/2020).

Baca juga: Skandal Jiwasraya & Asabri: Akrabnya Benny Tjokro dengan Saham Gocap

Dahlan menambahkan, untuk Jiwasraya, dari 15 perusahaan manajemen investasi, hanya satu yang tidak terkait dengan kedua orang tersebut.

“Mereka memang ahli dalam goreng-menggoreng saham. Yang di pasar modal hal itu legal, sepanjang tidak ada yang dilanggar,” kata Dahlan.

Mantan Direktur Utama PT PLN (Persero) itu menuturkan, Benny dan Heru piawai dalam mencari celah di pasar modal. Keduanya sangat paham di mana saja kelemahan peraturan di pasar modal.

Baca juga: Selain Jiwasraya dan Asabri, Ombudsman Juga Tengah Awasi Taspen

“Mereka pun tahu pasti ada pihak yang hangus dalam proses penggorengan itu. Itu pun salah yang hangus itu sendiri mengapa masuk wajan penggorengan,” ucap dia.

Sebagai informasi, saham-saham milik PT Asabri dikabarkan mengalami penurunan sepanjang 2019. Bahkan, penurunan harga saham di portofolio milik Asabri terjadi sekitar 90 persen.

Misalnya, harga saham PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) yang terkoreksi 95,79 persen pada 2019 lalu ke level Rp 326.

Lalu, saham PT SMR Utama Tbk (SMRU) yang turun sebesar 92,31 persen ke angka Rp 50. Di saham tersebut, Asabri memiliki saham sebanyak 6,61 persen.

Baca juga: Mahfud MD Mengklarifikasi soal Dugaan Korupsi di Asabri

Sebelumnya, Direktur Utama PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) Sonny Widjaja membantah kabar mengenai adanya dugaan korupsi di perseroannya.

Dia pun meminta kepada para nasabah Asabri tak usah khawatir dengan dana yang selama ini telah disetorkan ke Asabri.

“Kepada seluruh peserta Asabri, baik prajurit TNI, anggota Polri, dan seluruh ASN Kemenhan dan Polri, saya tegaskan, saya menjamin bahwa uang kalian yang dikelola di Asabri aman, tidak hilang, dan tidak dikorupsi,” ujar Sonny di Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Sonny Widjaja meminta semua pihak tak asal bicara mengenai kondisi perseroannya. Dia berharap pihak-pihak yang memberi pernyataan terkait Asabri harus sesuai data dan fakta.

Bahkan, Sonny mengancam akan mengambil tindakan hukum kepada pihak-pihak yang melontarkan pernyataan tidak benar terkait perusahaan asuransi pelat merah itu.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD meminta para prajurit TNI dan Polri tak perlu khawatir dengan dana pensiun yang saat ini dikelola oleh PT Asabri (Persero).

Baca juga: Mahfud MD Mengklarifikasi soal Dugaan Korupsi di Asabri

 

Hal tersebut diungkapkan Mahfud seusai bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

“Kesimpulannya para prajurit TNI dan Polri tidak usah gundah, negara menjamin, negara berkesimpulan untuk jaminan hari tua, kematian, pensiun, dan sebagainya masih stabil,” ujar Mahfud.

Terkait anjloknya portofolio investasi milik Asabri, Mahfud mengaku telah mendapat penjelasan dari Erick Thohir. Menurut dia, meski portofolio investasi Asabri anjlok, keuangan perseroan itu masih aman.

Baca juga: Mahfud MD Soal Dugaan Korupsi Asabri: Biarkan Hukum Berjalan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com