Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Bisa Jadi Mata Uang Terkuat di Asia Tahun Ini?

Kompas.com - 20/01/2020, 17:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Mata uang rupiah diprediksi berpotensi menjadi mata uang paling kuat di Asia pada tahun 2020 ini.

Sebelumnya, sepanjang 2019 lalu, predikat mata uang terkuat di Asia dipegang oleh mata uang baht Thailand.

Dilansir dari Bloomberg, Senin (20/1/2020), mata uang rupiah menguat selama 7 pekan berturut-turut.

Pada hari ini, rupiah ditutup melemah tipis 0,04 persen menjadi Rp 13.639 per dollar AS. Selama hari ini, rupiah sempat menguat ke level Rp 13.637 per dollar AS.

Adapun sejak awal tahun ini, rupiah sempat menyentuh level terkuatnya, yakni Rp 13.627 per dollar AS setelah sebelumnya lama bertengger di level Rp 14.000 per dollar AS.

Penguatan rupiah didorong imbal hasil (yield) yang ditawarkan obligasi pemerintah RI dan pernyataan Bank Indonesia (BI) bahwa rupiah dimungkinkan menguat lebih lanjut.

Obligasi pemerintah RI dalam rupiah menawarkan yield antara 5 sampai 8 persen. Kondisi ini menjadi prospek memikat bagi investor yang berupaya memanfaatkan perbedaan suku bunga antara dua negara.

Baca juga: Rupiah Berpeluang Menguat Sepanjang Hari Ini

Jika mereka merasa cukup berani untuk mengeksekusinya tanpa lindung nilai mata uang, investor akan mendapat imbalan lebih besar jika rupiah terus naik.

BI pun memberikan perilaku yang toleran terhadap pergerakan rupiah. Bank sentral awalnya ingin membatasi penguatan rupiah untuk mendorong ekspor.

Namun, pekan lalu, BI menyatakan tidak membatasi penguatan rupiah, asalkan mencerminkan perbaikan ekonomi Indonesia dan pergerakannya dapat dikelola dengan baik.

Pada 10 Januari 2020 saat bank sentral menyatakan itu, rupiah menguat 0,8 persen.

Rupiah kemudian melanjutkan penguatan setelah Uni Emirat Arab (UEA) sepakat mengucurkan 22,8 miliar dollar AS, yang akan diinvestasikan ke sovereign wealth fund Indonesia.

Sebelumnya, SoftBank Group Corp asal Jepang dan International Development Finance Corp asal AS juga memberikan keyakinannya terhadap Indonesia.

Baca juga: Didorong Masuknya Modal Asing, Rupiah Ditutup Menguat

Namun, agar rupiah dapat menguat hingga akhir tahun 2019, rupiah harus melampaui mata uang negara-negara lainnya.

Pada tahun lalu, mata uang Asia dengan kinerja terbaik adalah baht Thailand dan peso Filipina.

Adapun rupiah berada pada posisi ketiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com