JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana mengirim kapal ke perairan Natuna, salah satunya kapal bercantrang dari Perairan Pantura, Jawa Tengah.
Alasannya, untuk mengurangi aktivitas nelayan China di Natuna.
Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti mengaku tidak setuju dengan aturan tersebut. Dia bilang, hanya sebagian kecil Laut Natuna yang mempunyai kedalaman lebih dari 60 meter.
Kedalaman Laut Natuna yang berkisar 60 meter tentu akan mengikis seluruh sumber daya alam di dasar laut dengan cantrang sebesar 6 kilometer. Akibatnya, ikan yang harusnya berkembang biak akan habis.
"Cantrang kan panjang talinya 6 kilo. Pasti besar. 60 meter kedalaman (Laut Natuna) ya habis juga. Saya pikir itu kurang bijaksana akhirnya menimbulkan protes juga dari masyarakat Natuna," kata Susi di Jakarta, Senin (20/1/2020).
Baca juga: Susi: Kalau Masih Pakai Cantrang, Jangan Pikir Indonesia Ini Kaya
Dia menuturkan, mengisi nelayan bercantrang ke perairan Natuna bukan sebuah solusi. Sebab, praktik penangkapan ikan ilegal tetap bisa berlanjut bila hanya mengisi nelayan banyak-banyak.
"Saya tidak setuju ada yang bilang, kalau mau aman, ya diisi nelayan banyak-banyak. Bukan itu. Kalau mereka mau ambil (ikan), ya (tetap bisa) ambil. Saya juga tidak setuju kalau dibilang tidak ada nelayan (di Natuna). Lha wong nelayan natuna yang teriak kalau ada ilegal fishing di sana," terang Susi.
Alih-alih memindahkan nelayan bercantrang, Susi lebih menekankan pentingnya konsistensi penjagaan laut dengan kewibawaan.
Tak hanya mengusir, keamanan laut juga mesti menegakkan hukum kepada kapal-kapal pencuri ikan.
"Kalau diusir menurut saya ya sia-sia dan wasting money. Karena mereka pasti akan balik lagi. Kalau ada deterrent effect mungkin intensitasnya berkurang," imbau Susi.
Baca juga: Kaji Penggunaan Cantrang, Edhy Prabowo Evaluasi 29 Aturan Era Susi
Sebelumnya diberitakan, pemerintah telah siap mengirim kapal bercantrang ukuran 100 GT dari Pantura ke perairan Natuna. Pemerintah pun menetapkan kuota 540 kapal besar yang dikirim ke sana.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, perairan Natuna nantinya akan diisi oleh nelayan Pantura agar tak terbiarkan kosong.
"Wilayah itu tak boleh kosong makanya kita nanti akan datangkan nelayan dari pantura," terang mantan Panglima TNI tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.