Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kunci Sukses Tony Fernandes Membangun AirAsia

Kompas.com - 21/01/2020, 12:06 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KUALALUMPUR, KOMPAS.comTony Fernandes berhasil membawa AirAsia dari ambang kebangkrutan menjadi maskapai berbiaya murah yang terbilang sukses dan merajai langit Asia Tenggara.

Nah apa yang menjadi rahasia sukses yang awalnya berkarier di industri musik ini?

Fernandes memang sukses membangun karier sebagai eksekutif Warner Music. Namun 2001, dia memutuskan untuk mencari tantangan lain dengan terjun ke industri penerbangan.

Fernandes pun membeli AirAsia dari DRB-HICOM (BUMN Malaysia), dengan harga hanya 1 ringgit pada 2 Desember 2001. Kala itu, kinerja maskapai ini terbilang buruk dengan keuangan yang defisit.

Dia pun langsung menggebak dengan membuat berbagai rute baru AirAsia dan harga promosi hanya 10 ringgit. Dia pun berani bersaing dengan Malaysia Airlines.

Baca juga: AirAsia Bantah Tony Fernandes Mundur

Dengan tangan dinginnya, hanya dalam setahun Tony berhasil membawa  AirAsia membukukan laba.

Sementara untuk 2018,  AirAsia meraup pendapatan 2,58 miliar dollar AS.

Pria 54 tahun itu mengatakan, ada satu hal yang membuat dirinya bisa membawa AirAsia seperti saat ini, yakni kemampuannya untuk menemukan orang-orang hebat.

“Saya pikir kekuatan terbesar saya, adalah menemukan orang-orang hebat,” ucap Fernandes pada konferensi keuangan baru-baru ini di Singapura, Money 2020.

Baca juga: Akhir 2019, AirAsia akan Hentikan Layanan Call Center

Fernandes mengatakan, yang terpenting adalah orang yang bisa dipercaya dan memiliki keterampilan yang mumpuni agar dirinya bisa meminta bantuan untuk mencari ide.

"Sebagian besar pengusaha berpikir mereka tahu semuanya, tetapi yang benar Anda harus mendengarkan orang lain di sekitar Anda," ucapnya dikutip dari CNBC, Selasa (21/1/2020).

Sejak awal mengambil AirAsia, Fernandes fokus untuk menumbuhkan tim yang  awalnya hanya memiliki 200 staf dan dua pesawat. Saat ini maskapai asal Malaysia itu memiliki 20.000 staf dan mengoperasikan 250 armada.

Dalam melakukannya, dia mengatakan dia memprioritaskan menemukan orang dengan keterampilan komunikasi yang baik, dan mencari orang-orang yang punya mimpi besar.

"Saya mencari orang yang lapar, dan terobsesi dengan mimpinya," kata Fernandes.

Selain berguna untuk menemukan membangun usahnya, mempercayai orang lain akan sangat berguna ketika Fernandes sedang mencari mitra bisnis untuk memimpin usaha terbarunya yaitu BigPay, aplikasi pembayaran seluler baru AirAsia.

Fernandes mengatakan, saat itu dirinya berhasil bertemu dengan seorang enterpreneur, Christopher Davison di London. Dia terpukau dengan Christopher dan memutuskan untuk membawanya sebagai co-founder dan CEO grup BigPay.

Baca juga: Promo, AirAsia Jual Tiket Mulai Rp 188.000 ke Singapura Hingga Tokyo

Namun sebut dia, mnemukan orang baik hanya satu bagian dari pekerjaan seorang pemimpin. "Mengetahui cara menjaga relasi adalah hal yang sama sekali berbeda," kata Fernandes.

Untuk melakukan itu, dia mengatakan dia berfokus terutama pada tiga hal: transparansi, penghargaan, dan memberi staf kemampuan untuk tumbuh.

"Banyak perusahaan tidak menyadari nilai dari orang-orang mereka," ucapnya.

Fernandes menyebut, perusahaannya adalah satu-satunya maskapai penerbangan yang tidak memiliki serikat pekerja, sebab ia selalu terus mencoba mendengarkan pegawainya setiap saat.

Bagi Fernandes, jalur komunikasi langsung antara dia dan stafnya sangatlah penting. Hampir setiap hari dia selalu bertemu dengan staffnya untuk mendengarkan berbagai masukan dari karyawannya.

Pada tahun 2018, sendiri AirAsia terpilih sebagai perusahaan penerbangan berbiaya rendah terbaik di dunia untuk tahun kesepuluh yang dijalankan oleh firma riset transportasi udara Skytrax.

Baca juga: AirAsia X Beli 42 Pesawat Airbus Senilai Rp 71,1 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com