JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, agenda Luhut Binsar Pandjaitan banyak dikerahkan untuk urusan investasi, khususnya investasi asing.
Tugasnya mengurus investasi itu sejalan dengan perubahan nomenklatur kementerian yang dipimpinnya yang sebelumnya bernama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Di sisi lain, tugasnya ini bersinggungan dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang juga jadi payung mengkoordinir seluruh kementerian lembaga (K/L) dalam urusan mempermudah arus investasi.
Dikutip dari Harian Kompas, Selasa (21/1/2020), Luhut menepis jika tugasnya banyak bersinggungan dengan pekerjaan rumah BKPM.
Selain itu, meski sibuk mengurusi investasi, bukan berarti tugas koordinasi di sektor kemaritiman dianaktirikan.
"Presiden ingin lebih fokus pada investasi. Untuk mengurangi defisit transaksi berjalan, ekspor kita harus meningkat. Saya enggak tahu pertimbangan presiden (memilih saya)," ujar Luhut.
Baca juga: Menko Luhut Minta Koruptor Jiwasraya Dimiskinkan
Terlebih, sambungnya, dirinya juga banyak berurusan dengan investor asal China saat masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman.
"Mungkin selama ini saya banyak mengurusi investasi dari China dan (investasi) kelihatan berjalan. Dari semula (mengurus investasi) China, sekarang mengurus semua," ucap mantan Komandan Kopassus ini.
"Investasi luar biasa perubahannya karena kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia semakin baik," tambahnya.
Dia mengklaim tugasnya yang banyak berkaitan dengan koordinasi investasi, tidak akan saling tumpang tindih dengan apa yang dilakukan BKPM.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.