Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Elisa Lumbantoruan, dari Bos Lahan Parkir ke Komisaris Garuda

Kompas.com - 22/01/2020, 16:41 WIB
Muhammad Idris,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang digelar Rabu (22/1/2020), resmi mendapuk Elisa Lumbantoruan sebagai komisaris perusahaan.

Elisa sebenarnya bukan wajah baru di Garuda. Dia pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda di antara tahun 2010 dan 2013.

Pasca pensiun dari Garuda di era Menteri BUMN Dahlan Iskan, dia lantas merapat ke PT ISS Indonesia, perusahaan jaringan pengelola parkir dan penyedia tenaga kerja outsourching asal Denmark.

Pria asal Siborong-borong, Tapanuli Utara ini merupakan jebolan Jurusan Matematika Institut Teknologi Bandung (ITB).

Beberapa jabatan mentereng lain yang pernah diembannya yakni menjadi Direktur Utama PT Hewlett Packard Indonesia, Komisaris Independen PT Indosat Tbk dan PT XL Axiata Tbk.

Dikutip dari Kontan, Elisa mengungkapkan, setelah dirinya berhenti dari direksi Garuda Indonesia, pada Juni 2013, ada seorang headhunter yang menawari dirinya untuk bergabung di ISS.

Baca juga: Yenny Wahid, Mantan Wartawan yang Jadi Komisaris Garuda

"Waktu itu saya bilang, saya tidak pernah tahu perusahaan ISS, saya juga tidak pernah dengar, saya mau break dulu," tutur Elisa.

Namun, tak berapa lama kemudian, Elisa malah mendapat tawaran dari sahabatnya untuk menjadi advisor di sebuah perusahaan gula rafinasi.

"Saya dapat gaji besar di sana, tetapi kok gak banyak kerjanya, ya sudah saya menjadi Direktur HRD di sana, perusahaan ini bagus, sudah membangun perkebunan tebu seluas 5 hektare dari yang direncanakan 25 hektare. Investasinya mencapai 100 juta dollar AS," kata dia.

Namun, lagi-lagi, headhunter yang sama menghubungi Elisa kembali, mereka meminta Elisa untuk bertemu dengan CEO ISS Holding yang kebetulan datang ke Indonesia pada awal 2015 lalu.

"Saya pikir ketemu saja dulu, saya kok sombong amat kalau tidak mau bertemu, apalagi sudah kedua kalinya," kata dia

Namun, sebelum bertemu, Elisa mulai membuka situs ISS dan mencari tahu soal ISS.

"Saya sampai melakukan survei untuk mengetahui apa hebatnya ISS?" ujarnya.

Baca juga: Erick Thohir Minta Triawan Munaf Perbaiki Citra Garuda Indonesia

Elisa kemudian berkunjung ke Supermarket Jogya yang kebetulan parking dan cleaning service-nya ditangani ISS. Dari sana dia melihat ada yang berbeda dengan ISS.

"Mereka selalu menyapa, memberi tahu masih ada tempat kosong untuk parkir, tolietnya bersih dan kering, dan tidak mau diberikan tips, ini pasti ada yang beda," ujar Elisa.

Ketika bertemu CEO ISS Holding, Elisa menceritakan, dirinya banyak ditanya soal karir sebelumnya, termasuk soal masalah dia dengan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar saat itu yang cukup menghebohkan Garuda.

"Kamu ada masalah apa dengan Emirsyah? lalu saya mengatakan, saya tidak ada masalah apa-apa. Saya di Garuda itu dipinang, bukan melamar, kalau saya diberhentikan setelah masa eksten lima tahun dan baru satu tahun diberhentikan itu hak mereka, walaupun saya punya hak untuk bertanya, tetapi saya tidak lakukan," ungkap dia.

Baca juga: Dua Sosok Tangan Kanan Chairul Tanjung di Petinggi Garuda

Terakhir, kata Elisa, dia pun turut ditanya soal fotonya saat membersihkan pesawat Garuda. Dia menjelaskan, bahwa membersihkan pesawat setiap kuartal I adalah kegiatan rutin direksi. Mungkin

Soal membersihkan pesawat itulah yang membuat CEO ISS Holding terpikat kepada Elisa, dari segala macam karir panjang Elisa.

"Saya menerima pekerjaan ini karena saya ingin membuka lapangan pekerjaan lebih banyak, membuat orang yang tak berarti menjadi berarti dalam hidup mereka dan keluarganya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com