JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas naik tipis pada hari Kamis, (23/1/2020) dikarenakan pasar berharap penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).
Harga Emas dunia naik 0,25 persen di level 1,562 dollar AS per ounce. Kenaikan bisa berlanjut jika kebijakan The Fed terus dovish.
"Harga emas masih baik antara 1.545 dollar AS dan 1.550 dollar AS, harga naik disebabkan investor masih berharap akan dovish," kata kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa, dilansir dari Reuters, Kamis (21/1/2020).
Baca juga: Sempat Melonjak, Harga Emas Dunia Turun Lagi
Carlo mengatakan kedepannya harga emas masih akan tinggi dengan berbagai bank sentral dunia masih akan menurunkan suku bunga.
"Kami memiliki potensi bagi Bank Inggris dan bank sentral Australia untuk menurunkan suku bunga. Saya tidak melihat Federal Reserve AS atau ECB menjadi hawkish dalam enam bulan ke depan baik ," ucapnya.
Pasar emas akan mengawasi rapat kebijakan pertama Bank Sentral Eropa tahun ini pada hari ini, sementara pertemuan pertama The Fed dijadwalkan untuk 28-29 Januari.
Seperti diketahui jika The Fed menurunkan suku bunga, emas berpotensi naik harganya. Sebab dolar menjadi tidak menarik sebagai pilihan investasi dan orang-orang cenderung menempatkan uangnya dalam bentuk emas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.