Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak 6 Cara Ini agar Diskusi Keuangan dengan Anak Tak Berujung Sengit

Kompas.com - 23/01/2020, 11:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbicara soal manajemen keuangan dengan anak remaja Anda kadang membuat perdebatan sengit dan sakit kepala.

Apalagi, menurut perencana keuangan Thomas Henske, perdebatan sengit itu akan Anda alami ketika Anda jarang mengadakan obrolan manajemen keuangan secara rutin.

Biasanya, percakapan soal keuangan dimulai ketika anak Anda merengek minta dibelikan sesuatu. Namun, menurut Anda, barang itu sama sekali tidak penting.

Baca juga: Begini Tipsnya Mengatur Keuangan untuk Wanita agar Bisa Bahagia

Sebelum Anda hilang kesabaran, simak enam cara ini agar obrolan keuangan Anda tak menimbulkan perdebatan sengit.

1. Bertanya, jangan menegur

Thomas Henske menyarankan Anda untuk setidaknya bertanya dan berusaha untuk mengerti ketika anak remaja Anda menginginkan sesuatu. Biarkan mereka mengatakannya tanpa menyela terlebih dahulu.

Kemudian, bersiaplah untuk segala bujukan. Biasanya anak-anak akan membujuk Anda dengan cara apa pun.

Namun, bila Anda merasa barang itu tidak terlalu penting, Anda bisa menasihatinya. Alih-alih menggunakan uang Anda, lebih baik ajarkan dia menabung untuk membeli sesuatu.

"Anda bisa mengatakan, kita tidak seharusnya membelanjakan uang kita seperti itu, tetapi jika kamu ingin menggunakan uang Anda sendiri, silakan," kata Henske dikutip CNBC, Kamis (23/1/2020).
 

2. Biarkan mereka bayar sendiri

Sama seperti poin sebelumnya, biarkan mereka membayar sendiri barang yang ingin mereka beli ketimbang menggunakan uang orang tuanya.

Coba berikan sedikit masukan untuk menabung atau mencari pekerjaan freelance yang tidak mengganggu waktu belajarnya.

"Saya pikir cara itu memberikan pelajaran besar tentang perjuangan. Jika mereka menginginkan sesuatu, mereka harus mengerjakan sesuatu," kata Henske.

Namun, sering kali jumlah yang dibutuhkan tidak terwujud setelah beberapa waktu. Meski demikian, Anda dapat mengapresiasi pekerjaan yang telah mereka perbuat.

3. Lebih transparan

Anda sebagai anggota keluarga harus transparan soal anggaran keluarga kepada anak Anda. Meski tak secara mendetail, beritahukan mereka persentase setiap pengeluaran keluarga.

Misalnya ketika anak Anda tak bisa mengikuti liburan sekolah karena keterbatasan biaya, berikan alasannya. Katakan liburan sekolah bukan satu-satunya cara agar mereka bisa berlibur.

Sebagai gantinya, rencanakan liburan keluarga yang lebih murah. Atau cobalah berikan alasan mana yang lebih baik didapatkan daripada liburan.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com