Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Begini Cara Kementan Tingkatkan Indeks Pertanaman Padi

Kompas.com - 27/01/2020, 08:58 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan indeks pertanaman padi sebesar 0,5.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementan melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), fokus meningkatkan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).

Dirjen PSP Sarwo Edhy mengatakan, program RJIT diutamakan pada lokasi yang telah dilakukan urvey Investigasi & Design (SID) pada tahun sebelumnya.

“Diutamakan pada daerah irigasi yang saluran primer dan sekundernya dalam kondisi baik,” kata Sarwo, seperti dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/1/2020).

Baca juga: Kementan Tunggu BPS Rilis Data Luas Panen dan Produksi Padi 2019

Sarwo mengatakan, rumus program RJIT adalah jaringan sudah rusak, di sekitarnya ada sawah yang diairi, sumber air, dan petani.

Tahun ini, Kementan mencanangkan RJIT seluas 135.000 hektr (ha), di 32 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten atau kota.

Sarwo menyatakan, RJIT sesuai dengan kebutuhan petani. Nantinya, sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani. Dengan begitu, pembangunan jaringan irigasi akan dilakukan secara gotong royong atau swakelola.

“Dengan swakelola oleh petani, jaringan irigasi tersier yang direhabilitasi akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki. Kami membangun secara bertahap berdasarkan kebutuhan petani,” kata Sarwo.

Baca juga: Produktivitas Padi di Jakarta Tertinggi Kedua Se-Indonesia, Kok Bisa?

Selain RJIT, Kementan juga mencanangkan pembangunan 400 unit embung pertanian, di 30 provinsi dan lebih dari 226 kabupaten atau kota.

“Luas layanan minimal 25 ha tanaman pangan, dan 20 ha untuk hortikultura, perkebunan, dan peternakan,” kata Sarwo.

Sarwo menambahkan, bagi petani yang membutuhkan bantuan RJIT atau pembangunan embung, bisa mengajukan ke Dinas Pertanian kabupaten atau kota masing-masing.

“Nanti dinas bisa meneruskan ke Ditjen PSP untuk ditindaklanjuti. Bantuan ini diharapkan bisa membantu dan mensejahterakan petani,” kata Sarwo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com