Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Konstruksi China Ditargetkan Bangun RS Khusus Corona dalam 10 Hari

Kompas.com - 27/01/2020, 11:03 WIB
Muhammad Idris,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi darurat akibat wabah mengerikan virus corona membuat Pemerintah China bertindak serba cepat. Virus ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.

Dikutip dari Kantor Berita Xinhua, Pemerintah China saat ini tengah mengebut pembangunan rumah sakit baru hanya dalam waktu 10 hari.

Rumah sakit yang dikhususkan untuk penanganan penyakit yang timbul dari virus corona ini akan dilengkapi dengan 1.000 tempat tidur, dengan luas 25.000 meter persegi.

Foto udara memperlihatkan puluhan alat berat bekerja siang malam di tanah kosong yang dijadikan sebagai lokasi rumah sakit di Distrik Caidian, pinggiran barat Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Rumah sakit ini akan mengadopsi fasilitas rumah sakit khusus yang dibangun China saat menangani pasien yang menderita SARS di Xiaotangshan, Beijing, tahun 2003 silam.

Rumah sakit ini akan selesai dan siap digunakan pada 3 Februari mendatang yang artinya pembangunannya dikebut dalam waktu 10 hari saja.

Baca juga: Khawatir Virus Corona, Rupiah Awali Pekan Melemah

Pemerintah Kota Wuhan menjelaskan, rumah sakit khusus corona ini dibangun di dekat sanatorium pekerja di Kota Wuhan. Guna mempercepat pembangunan, RS khusus corona ini dibangun dengan konstruksi dinding papan.

Saat ini, perawatan pasien penderita corona difokuskan di beberapa rumah sakit dan 61 klinik yang ditunjuk di Wuhan.

Pemerintah China juga melakukan isolasi di Kota Wuhan. Pemerintah melarang perjalanan semua moda transportasi yang keluar dan menuju ibu kota Provinsi Hubei tersebut.

Sebagai informasi, masa inkubasi virus tersebut antara 1 hingga 14 hari. Kemungkinan jumlah kasusnya akan terus meningkat.

Kasus pertama virus corona terjadi pada 8 Desember 2019. Virus tersebut dengan cepat menyebar dan menyebabkan banyak orang terkena pneumonia akut.

Pemerintah China menduga, virus tersebut bermula dari konsumsi hewan liar yang ada di pasar hewan di Kota Wuhan.

Baca juga: Saat Erick Thohir Kenang Sosok Kobe Bryant...

Berbagai negara meningkatkan kewaspadaannya. Orang-orang yang baru saja pergi dari Wuhan dan China diperiksa secara intensif, bahkan saat ini ditingkatkan menjadi tindakan isolasi.

Virus corona diketahui telah menyebar ke 13 negara. Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.

Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan, dan badan lemas. Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

Baca juga: Harga Minyak Anjlok Gara-gara Virus Corona

Sebelum ramai ditemukannya virus corona ini, China pernah digegerkan oleh SARS pada 2003-2004. Saat itu epidemi SARS disebabkan oleh kebiasaan orang China memakan musang. Kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002.

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SARS membunuh hampir 800 orang di dunia.

Tidak hanya itu, virus H5N1 atau flu burung juga muncul di China pada 1997. Pertama kali terdeteksi pada angsa di China dan bermutasi ke manusia dari unggas yang terinfeksi.

Sementara itu, WHO tengah melakukan sidang apakah penyebaran virus corona ini bisa dikategorikan masuk sebagai situasi darurat yang perlu jadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).

Baca juga: Lion Air: 7 Penumpang Asal China yang Tiba di Manado Negatif Virus Corona

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com