Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi IX DPR Minta Pemerintah Jangan Berleha-leha Antisipasi Virus Corona

Kompas.com - 27/01/2020, 12:26 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah agar segera bertindak cepat mengantisipasi penyebaran virus corona agar tidak masuk ke Indonesia.

Mengingat perkembangan virus ini belum dikenali secara baik, dia pun meminta, agar pemerintah segera mengambil kebijakan yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan virus corona.

“Kami berharap agar pemerintah dan Kementerian Kesehatan secara khusus benar-benar siap menghadapi kemungkinan penyebaran virus ini. Melihat kecepatan penyebarannya, pemerintah tidak boleh berleha-leha. Harus ada perencanaan dalam menghadapi situasi seperti saat ini," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Baca juga: Virus Corona Merebak, IHSG Diprediksi Bergerak Terbatas Pekan Ini

Ia menilai pemeriksaan masuknya turis China ke Indonesia perlu diperketat. Wakil Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut tak mau Indonesia kecolongan seperti kasus di Perancis.

Satu orang dinyatakan terjangkit virus corona setelah sebelumnya lolos dari pemeriksaan kesehatan di bandara.

"Jika perlu, mobilitas orang dan barang dari negara dan daerah terjangkit virus ini harus benar-benar dipantau. Penjagaan ketat perlu dilakukan agar tidak ada orang yang terjangkit virus ini lolos dan masuk ke Indonesia," tegasnya.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Ini Sektor yang Dirugikan dan Diuntungkan

Lebih lanjut, dia juga menyarankan kepada pemerintah untuk melakukan sosialisasi masif ke masyarakat terkait bahaya virus corona. Sekaligus sosialisasi bagaimana penanganan dan antisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat.

Saleh juga menilai pemerintah perlu untuk melakukan kerja sama dengan negara dan badan-badan internasional dalam rangka mengantisipasi perkembangan virus corona. Semua pihak diharapkan dapat mencari vaksin dan obat yang bisa mengobati korban yang telah terjangkit.

Komisi IX juga berencana akan memanggil Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada pekan ini untuk bicara terkait virus corona.

Saat ini terdapat 13 negara yang mengkonfirmasi kasus virus mematikan tersebut. Negara-negara tersebut yakni Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.

Baca juga: Ramalan Mengerikan Bill Gates soal Wabah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com