Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Penyebab Virus Corona, Kelelawar Banyak Dijual sebagai Obat di RI

Kompas.com - 27/01/2020, 13:00 WIB
Muhammad Idris,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah corona diidentifikasi berasal dari Kota Wuhan, China. Virus ini telah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.

Virus tersebut diduga berasal dari kelelawar dan ular berjenis krait dan kobra. Virus dapat berpindah dari hewan ke manusia yang berada dalam satu area yang sama.

Asal mula corona ini diduga bermula dari Pasar Wuhan yang terkenal menjual banyak sekali jenis hewan, salah satunya kelelawar.

Di China, selain dijadikan sup, daging kelelawar digunakan sebagai bahan baku obat penyakit.

Tak cuma di China, kepercayaan penyembuhan dengan memakan daging kelelawar juga banyak dipercaya masyarakat di Indonesia.

Di sejumlah marketplace seperti Bukalapak dan Tokopedia, mudah ditemui obat yang dibuat dari daging maupun hati kelelawar. 

Baca juga: Wabah Virus Corona, Ini Sektor yang Dirugikan dan Diuntungkan

Obat dari daging dan hati kelelawar umumnya berfungsi sebagai penyembuh penyakit pernapasan.

"Sakit asma dijamin sembuh dengan obat alami dari alam. Serbuk daging kelelawar diambil dari daging dan hati kelelawar untuk menyembuhkan penyakit asma," bunyi iklan di Bukalapak, seperti dilihat Kompas.com, Senin (27/1/2020).

Harganya cukup mahal, berkisar Rp 420.000 untuk satu botol berisi 50 butir kapsul.

Beberapa penjual kapsul bernama Asthma Capsule ini juga merupakan seller yang memiliki reputasi penjualan yang baik yang ditandai dengan bintang sehingga bisa dikatakan produknya tersebut cukup laris di pasaran.

Di Indonesia, diketahui banyak pasar di beberapa daerah yang menjual daging kelelawar, seperti di Jakarta; Tomohon, Sulawesi Utara; dan Solo di Jawa Tengah.

Di India juga memiliki kepercayaan sendiri dalam menyantap kelelawar. Namun, mereka lebih merujuk pada minyak kelelawar yang dibuat dari lemak kelelawar yang dicampur dengan darah hewan tersebut, minyak kelapa, dan kapur barus.

Baca juga: Menhub Kumpulkan Menkes Hingga Menpar Bahas Virus Corona

Minyak kelelawar dikatakan dapat menyembuhkan reumatik dan radang sendi. Sementara di Kamboja, minyak kelelawar digunakan sebagai obat batuk anak.

Di balik beberapa kepercayaan kuno ini, kini kelelawar dianggap hanya sebagai santapan biasa bagi beberapa orang di kawasan Asia dan Pasifik.

Bahkan, salah satu jenis kelelawar di Teritori Guam mengalami kepunahan akibat diburu. Salah satu jenis kelelawar yang paling dicari untuk disantap adalah kelelawar pemakan buah atau codot.

Virus corona diketahui telah menyebar ke 13 negara. Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.

Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan, dan badan lemas. Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com