Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Rupiah dengan Menjadi Social Media Influencer

Kompas.com - 27/01/2020, 14:21 WIB
Rina Ayu Larasati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial kini sudah menjadi bagian dari keseharian banyak orang.

Bahkan, kini tidak sedikit orang yang menjadikan media sosial sebagai sumber pendapatan.

Banyak muncul sebutan-sebutan baru untuk para selebriti media sosial, seperti Youtuber untuk orang yang menciptakan konten di Youtube, selebgram untuk orang yang terkenal di Instagram, ataupun selebtwit untuk orang yang terkenal di Twitter.

Namun, mereka adalah orang-orang yang bisa juga disebut social media influencer

Baca juga: Youtuber, Saatnya Kelola Keuangan di Tahun 2020

Head of Business Development for Platform Allstars.id Gardy Esmond menjelaskan tentang keuntungan pendapatan dari menjadi social media influencer.

"Pundi-pundi rupiah yang dihasilkan bisa menjadi passive income buat hidup setiap orang," ucapnya ketika dihubungi Kompas.com, akhir pekan lalu.

Ia melanjutkan, menjadi social media influencer merupakan salah satu taktik untuk mendapatkan penghasilan dari internet.

Nantinya para social media influencer bisa bergabung dengan beberapa platform influencer marketing.

Baca juga: Mau Sukses Bisnis Buzzer Media Sosial, Lakukan Cara ini!

Lalu berapa penghasilan yang bisa didapat oleh para influencer?

"Penghasilan influencer pun beragam dari setiap postingan, mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah, tergantung dari jenis sponsor atau brand," ucap Gardy

Menurut Gardy, saat ini sudah banyak brand yang mulai menggunakan jasa social media influencer untuk memasarkan produk-produk mereka.

"Karena setiap influencer memiliki segmentasi target yang berbeda dan setiap influencer memiliki kedekatan secara emosional yang berbeda kepada para pembaca, followers instagram, maupun subscribers Youtube-nya," katanya.

Baca juga: Berita Populer: Selebgram Harus Bayar Pajak dan Rupiah Perkasa

Gardy menilai dengan adanya kedekatan antara influencer dengan pengikutnya maka kegiatan promosi dinilai bisa berjalan dengan baik.

"Dengan influencer maka audience tidak akan skeptis terhadap iklan brand pada medsos karena konsumen percaya bahwa influencer mereka menyukai produk tersebut," ujar Gardy.

Namun ia mengingatkan bahwa brand harus tetap benar-benar yakin bahwa konten yang dibuat oleh influencer relevan dengan selaras dengan produk yang dipasarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com