Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Upaya Kementan Wujudkan Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern

Kompas.com - 28/01/2020, 10:18 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Adapun untuk mewujudkan pertanian yang maju, modern, dan mandiri, Kementan juga mengeluarkan kebijakan yang memiliki empat fokus utama.

Pertama, peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, serta peningkatan kapasitas SDM pertanian.

Kedua, penerapan pertanian berbiaya rendah melalui peningkatan efisiensi dan pengembangan kawasan berbasis korporasi.

Ketiga, pengembangan dan penerapan mekanisasi serta akselerasi pemanfaatan inovasi teknologi.

Baca juga: Ini Kategori Penerima Alsintan dari Kementan

Keempat, ekspansi pertanian melalui perluasan pemanfaatan lahan termasuk lahan rawa dan sub optimal lainnya, serta penyediaan air (irigasi, embung, dan bangunan air lainnya).

SYL meminta, pembahasan selama Rakernas disampaikan pada pihak terkait agar semua dapat berpartisipasi mencapai sasaran umum kebijakan pertanian.

"Pembahasan ini saya minta dilakukan dalam bentuk workshop oleh masing-masing Eselon I, dengan mitra Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup pertanian," kata SYL.

SYL juga menegaskan, ke depannya tidak ada lagi alih fungsi lahan.

Baca juga: Kementan Minta UPJA Gelar Pelatihan dan Sosialisasi Penggunaan Alsintan

“Dari 2009 sudah ada undang-undangnya. Kekuatan pertanian nanti adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), gunakan teknologi, dan penyuluh sebagai garda terdepan,” kata SYL.

Tupoksi Ditjen PSP

Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan, sebagian target tersebut merupakan tupoksi Ditjen PSP.

Contohnya, kata dia, seperti penyediaan alat mesin pertanian (alsintan), dan infrastruktur pertanian.

“Alsintan tahun 2020 sudah dianggarkan Rp 1,1 triliun untuk pengadaan 8.500 unit traktor roda dua, 10.000 unit pompa air, 1.100 unit rice transplanter, 2.630 unit cultivator, dan 1.210 unit traktor roda empat tanaman pangan,” kata Sarwo.

Sementara itu, untuk Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) 2020, dicanangkan seluas 135.600 hektar (ha) di 32 provinsi, dan lebih dari 300 kabupaten atau kota.

Baca juga: Kementan Tunggu BPS Rilis Data Luas Panen dan Produksi Padi 2019

Program RJIT diutamakan pada lokasi yang telah dilakukan SID pada tahun sebelumnya, yang saluran primer dan sekundernya dalam kondisi baik.

Pembangunan embung pertanian juga dicanangkan sebanyak 400 unit di 30 provinsi, dan lebih dari 226 kabupaten atau kota.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com