Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Jadi Satu-satunya Negara Pembuat Kapal Selam di ASEAN

Kompas.com - 28/01/2020, 13:03 WIB
Muhammad Idris,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelan tapi pasti, Indonesia sudah bisa membuat kapal selam sendiri. Kapal selam dengan kapasitas 45 awak ini dinamai KRI Alugoro-405.

Dibuat di galangan kapal milik PT PAL Indonesia (Persero) yang berada di Surabaya, kapal selam ini jadi yang pertama yang diproduksi di Asia Tenggara.

Proyek kapal selam ini merupakan bagian dari kerja sama Indonesia-Korea Selatan dalam pengembangan industri alutsista (alat utama sistem senjata).

Skema kerja sama yakni alutsista dibuat di kedua negara dengan mengharuskan Negeri Gingseng itu melakukan transfer teknologi kepada tenaga ahli asal Indonesia.

Untuk pengembangan kapal selam, PT PAL sebagai BUMN yang ditugasi menerima alih teknologi secara keroyokan membuat kapal selam dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME).

Ada 206 teknisi dari Indonesia yang dilibatkan dalam pembuatan kapal ini. Beberapa di antaranya dikirim ke Korea Selatan dalam proyek kapal selam pertama di galangan DSME.

Baca juga: Blusukan ke Kapal Selam Made in Surabaya, Jokowi: Wah, Canggih!

Dua kapal selam Indonesia lainnya dibuat di Korea Selatan yaitu KRI Ardadedali 404 dan KRI Nagapasa 403. Kedunya saat ini sudah dioperasikan oleh TNI AL.

Dibuat sejak tahun 2015 di Surabaya, KRI Alugoro-405 memiliki panjang 61,3 meter, kecepatan maksimal saat menyelam 21 knot, dan kecepatan maksimal di permukaan 12 knot.

"KRI Alugoro-405 adalah kapal selam ketiga dari batch pertama yang diproduksi dalam kerja sama dengan Korea Selatan itu. Tentu ada transfer teknologi di dalamnya," kata Presiden Jokowi saat meninjau KRI Alugoro-405.

Lanjut Jokowi, sukses PT PAL membuat kapal selam ini jadi tonggak bersejarah bagi Indonesia dalam industri pertahanan, sehingga secara bertahap bisa mengurangi ketergantungan alutsista impor.

"Saya berharap pada suatu titik kita bisa membangun kapal selam secara mandiri, oleh anak-anak bangsa sendiri," ujarnya.

Baca juga: Per Desember 2020, TNI AL Gunakan Kapal Selam Pertama Buatan Indonesia

Proyek pengembangan kapal selam PT PAL sebelumnya mendapatkan dukungan tambahan penyertaan modal negara sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2015.

Selain kapal selam, kedua negara juga sepakat mengembangkan pesawat jet tempur yang diproduksi di kedua negara dengan skema transfer teknologi.

Kapal selam Alugoro ini akan menjalani berbagai proses pengujian seperti Harbour Acceptance Test (HAT) dan SAT.

Kapal dengan senjata utama torpedo ini rencananya akan diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan untuk digunakan oleh TNI AL pada Desember 2020.

Baca juga: Sri Mulyani: Alugoro Jadikan Indonesia Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang Mampu Bangun Kapal Selam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com