Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Wamenkeu soal Dampak Virus Corona ke Ekonomi dan Pasar Modal

Kompas.com - 28/01/2020, 17:37 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memaparkan dampak virus corona yang merebak dari Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Suahasil mengatakan virus corona yang menyebar dengan begitu pesat berpengaruh terhadap ekonomi global.

Sebab, keberadaan virus tersebut memunculkan kekhawatiran bagi para pelaku pasar.

Perkiraan terhadap potensi pertumbuhan ekonomi yang sempat positif akhir tahun lalu mulai berbalik arah dan dikhawatirkan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah tahun ini.

Baca juga: Sri Mulyani: Virus Corona Timbulkan Pesimisme di Perekonomian

"Korona membuat perkiraan-perkiraan akan menurunkan perkiraan ekonomi dan bisa memengaruhi ekspektasi. Kalau ekspektasi menurun, khawatirnya membawa penurunan pertumbuhannya," ujar Suahasil ketika memberi keterangan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

"Ini antisipasi kalau sekarang keberadaan corona virus ini mempengaruhi gerakan ekonomi, ekonomi bisa turun beneran," lanjut dia.

Berdasarkan data terakhir Biro Statistik China, pertumbuhan ekonomi negara tersebut berada di kisaran 6,1 persen. Angka tersebut adalah yang terendah sejak 29 tahun terakhir.

Suahasil mengatakan, pihaknya tengah memantau lebih lanjut pergerakan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Ternyata di beberapa belahan dunia lain kan mulai kelihatan. Kalau ini menyebar lebih cepat, pertumbuhan ekonominya lebih cepat," ujar dia.

Baca juga: Dibayangi Virus Corona, Rupiah Ditutup Melemah

Selain itu, dampak dari persebaran virus corona juga terlihat di pasar modal.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 22,02 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.111,18. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga tertekan 0,31 persen ke posisi 1.000,66.

Investor asing jual saham mencapai Rp 857 miliar di pasar regular.

"Stock market kan masalah kekhawatiran, confidence. Jadi itu masalah psikologis pasar yang memang bergerak terus tiap detik tiap saat, tergantung cerita yang berkembang di pasar," ujar Suahasil.

"Kalau ceritanya sekarang bahwa yang namanya ada faktor virus yang memengaruhi besarnya pertumbuhan, gerakan ekonomi dunia berkurang. Itu membuat ekspektasi ke depan lebih rendah psikologisnya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com