Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Dampak Negatif Virus Corona ke Investasi Belum Terasa

Kompas.com - 29/01/2020, 05:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai mewabahnya virus corona belum berdampak negatif terhadap investasi di Indonesia.

"Saya lihat sih belum terasa masalahnya sampai sekarang. Kita lihat dua minggu lagi," ujarnya di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Sementara itu Luhut menilai penetapan status travel advice ke China sudah tepat. Sebab Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memasukkan penyebaran virus corona ke dalam risiko sangat tinggi di China.

Baca juga: Virus Corona Merebak, Perusahaan Global Batasi Perjalanan Bisnis ke China

Ia belum mau bicara banyak soal kemungkinan Indonesia mengeluarkan travel warming ke China. Menurutnya hal itu perlu dipikirkan secara matang.

"Kami lihat nanti yah, jangan terburu-buru. Belum ada juga negara di dunia yang mengeluarkan travel warning," ucapnya.

Sementara itu terkait adanya turis asal China yang tiba di Sumatera Barat beberapa hari yang lalu, Luhut mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Namun, dia memastikan turis asal Wuhan sampai saat ini diketahui tidak beredar di Indonesia.

Selain itu, Luhut juga mengatakan, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) yang ada di Hong Kong telah membantu WNI di Wuhan dalam segi distribusi makanan dan minuman.

Baca juga: Erick Thohir: Banyak yang Mau Goyang Posisi Saya dari Menteri BUMN

 

"Mereka sudah telpon, tadi saya sudah bicara dengan salah satu dari mereka, semua enggak ada masalah. Meski terisolasi ruangannya, tapi makanan ada, embassy kita mengurus mereka juga," ujarnya.

Sementara itu, Anggota Ombudsman RI Alvin Lie meminta pemerintah mengkaji ulang kesepakatan-kesepakatan investasi yang mensyaratkan penggunaan tenaga kerja asing asal China dan menyiapkan skema mitigasi.

Hal ini dinilai penting untuk mengantisipasi risiko meluasnya wabah virus corona di area-area proyek investasi asal China dan mengurangi dampak ekonomis akibat terganggunya aktivitas investasi.

Baca juga: Pesawatnya Akan Kembali Terbang ke China, Ini Penjelasan Citilink

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+