WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah survei dari PricewaterhouseCoopers tahun lalu menyebut hampir setengah dari pencari kerja di AS menolak tawaran kerja setelah sesi wawancara.
Namun ternyata alasan penolakan bukan sebatas manfaat yang kurang baik atau tawaran gaji yang mengecewakan. Hampir setengah dari pencari kerja di AS mengatakan, mereka menolak tawaran karena pengalaman perekrutan yang buruk.
Mengutip CNBC, Rabu (29/1/2020), hal yang membuat para pelamar menolak pekerjaan usai sesi wawancara adalah karena beberapa hal. Misalnya, proses lamaran yang berlangsung lebih dari sebulan. Hal ini tentunya akan menghalangi pelamar kerja untuk mencari peluang kerja lainnya.
Baca juga: 5 Tips agar Wawancara Kerja Kamu Berjalan Lancar
Survei juga menemukan ada 61 persen responden yang memiliki pengalaman dengan perekrut tidak kunjung menghubungi dan merespons mereka setelah wawancara.
Glassdoor, sebuah database karier online, menyarankan enam langkah ini sebelum menerima tawaran pekerjaan:
Sebelum Anda menerima tawaran pekerjaan, langkan waktu sejenak untuk mempertimbangkan mengenai tawaran pekerjaan baru secara matang
Apakah Anda benar-benar yakin dengan pekerjaan baru segalanya akan beres? Reaksi Anda di awal tentunya apakah pekerjaan tersebut cocok atau tidak pada diri Anda.
Dana Manciagli, seorang pelatih karier dan pembicara, menyarankan Anda untuk bertanya pada diri sendiri apakah tanggung jawab pekerjaan itu mampu Anda lakukan setiap hari?
Ia juga menyarankan agar Anda mempertimbangkan pertanyaan lain, seperti kondisi lingkungan dan orang-orang yang bekerja dengan Anda. Apakah mereka tampak menyenangkan ?
Gaji memang penting, namun itu bukanlah satu-satunya hal yang harus Anda pertimbangkan demi kebahagiaan kerja Anda untuk jangka panjang.
Amy Gardner, pelatih profesional bersertifikat dengan Apochromatik mengatakan, sebelum Anda mulai mencari pekerjaan, buatlah daftar kualitas pekerjaan apa yang Anda cari.
Setelah memiliki daftar, Anda dapat mengevaluasi tawaran pekerjaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang sudah Anda catatkan tadi
Carisa Miklusak, CEO tilr, perusahaan perekrutan algoritmik mengatakan, saat Anda menegosiasikan gaji, pertimbangkan lebih dari sekedar gaji tahunan Anda yang dapat dibawa pulang.
Ini karena bisa saja ada manfaat lain yang akan ditawarkan perusahaan dengan nominal gaji yang lebih rendah namun ada benefit lainnya.
Misalnya, perusahaan dapat mensubsidi biaya atau lokasi penitipan anak. Atau juga menawarkan peluang bonus yang menguntungkan.
Manfaat dan tunjangan tidak hanya membuat penawaran terkesan menarik, namun ini lebih kepada bentuk kepedulian perusahaan.
Misalnya, sebuah perusahaan yang menyediakan dapur yang terisi penuh mungkin mengindikasikan perusahaan peduli dengan kesejahteraan sosial karyawannya.
Semakain Anda mengenal dan mengetahui siapa tim kerja Anda, semakin siap Anda untuk membuat keputusan.
"Tim kerja memiliki dampak besar pada kepuasan kerja Anda dan kesuksesan Ansa," jelasnya.
Anda tak hanya harus mempertimbangkan jarak dan lokasi peruaahaan. Namun seluruh budaya perusahaannya perlu Anda ketahui untuk menghilangkan lingkungan kerja toxic.
Anda bisa bertanya kepada mereka yang bekerja di sana seperti apa budaya perusahaan dan kemudian lihatlah bagaimana respon mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.