Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinopec Diminta Percepat Pembangunan Proyek Depo Minyak Batam

Kompas.com - 29/01/2020, 17:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta Sinopec untuk segera melanjutkan proyek pembangunan depo minyak di Batam, Kepulauan Riau.

Proyek yang sudah groundbreaking pada 10 Oktober 2012 termasuk ke dalam daftar investasi mangkrak di Indonesia.

"Pembangunan proyek itu (depo minyak di Batam) sangat prioritas, karena itu masuk investasi mangkrak,” kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam keterangannya, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Investasi Kilang BBM Sinopec Group di Batam Macet

Bahlil menuturkan, untuk mempercepat pembangunan proyek tersebut, BKPM sudah meminta agar direksi Sinopec dapat segera memberikan penjelaskan.

"Jadwal bertemu dengan Sinopec belum ditentukan. Kami minta paling lama sampai akhir bulan ini, karena ini proyek sangat strategis," tegas Bahlil.

Kepala BKPM berharap direksi Sinopec segera memberikan kepastian pembangunan kembali proyek depo minyak tersebut.

Dengan demikian, pembangunan depo minyak dengan biaya senilai 841 juta dollar AS atau sekitar Rp 11,77 triliun itu dapat menggairahkan ekonomi di Batam dan Kepulauan Riau.

Plt Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Isdianto sebelumnya sudah mengirim surat ke Presiden Joko Widodo untuk percepatan pembangunan depo minyak di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Proyek pembangunan depo minyak itu sudah tertunda sejak 2012.

Baca juga: Kasus Kilang BBM di Batam, Tiga Pejabat Sinopec Kena Red Notice Interpol

Dalam suratnya kepada Presiden tertanggal 7 Januari 2020, Isdianto menyampaikan, pembangunan depo minyak di kawasan Westpoint Maritime Industrial Park itu akan mendorong terciptanya lapangan kerja serta memberikan dampak positif bagi perekonomian di Provinsi Kepri, khususnya di Kota Batam.

“Kami berharap pembangunan depo minyak yang tertunda tersebut dapat segera direalisasikan,” kata dia.

Dalam suratnya ia menjelaskan, pihak perusahaan juga telah memperoleh izin-izin sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dan merupakan salah satu Kawasan langsung Investasi Konstruksi (KLIK) yang telah ditetapkan BKPM. (Hendra Gunawan)

 

Berita ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Sempat Mangkrak, BKPM Minta Sinopec Untuk Percepat Pembangunan Proyek Depo Minyak Batam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com