Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Kepala Desa kalau Committed Hasilnya Sangat Amazing...

Kompas.com - 29/01/2020, 19:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan dana desa masih menjadi polemik di tataran pemerintahan pusat maupun masyarakat. Sebab, alokasi anggaran pemerintah yang cukup besar untuk dana desa masih belum dibarengi dengan pengelolaan yang kredibel.

Hal tersebut terlihat dari maraknya kasus desa fiktif yang sempat diungkap oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akhir tahun lalu.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun mengatakan, seharusnya orang-orang yang menjabat kepada desa saat ini adalah pihak-pihak yang memiliki kemampuan mumpuni dalam mengelola anggaran desa.

"Memang beberapa sarjana yang bagus jadi kepala desa kalau betul-betul committed hasilnya sangat amazing," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Meski Menteri Keuangannya Serak, APBN Tidak Boleh Serak

Sebagai informasi, tahun ini pemerintah menganggarkan dana desa sebesar Rp 72 triliun. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar Rp 70 triliun.

Masing-masing desa yang secara keseluruhan mencapai 75.000 di Indonesia mendapatkan sekitar Rp 900 juta hingga Rp 3 miliar untuk mengembangkan potensinya.

Sri Mulyani pun mencontohkan salah satu desa di Ponggok, Klaten, Jawa Tengah yang berhasil melakukan transformasi dengan dana desa.

"Saya beberapa tahun lalu pergi ke Desa Ponggok, yang terletak di perbatasan antara Jogja dengan Klaten. Itu awalnya desa yang cuma punya Rp 20 juta kas desa, tiba-tiba sekarang menghasilkan Rp 15 miliar dari BUMDes. Hanya gara-gara mata air, yang di situ dibersihkan, semua ditata, sekarang jadi instagramable, orang-orang foto pre wedding di situ. Jadi dia dapat penerimaan asli dari desanya," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Luhut Minta Tambahan Dua Lantai Gedung ke Sri Mulyani

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com