Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR Minta Pemerintah Kumpulkan Data Sebelum Ubah Skema Subsidi Elpiji 3 Kg

Kompas.com - 30/01/2020, 13:35 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya Wardika menyebutkan rencana pemerintah mengubah skema subsidi elpiji 3 kilogram (kg) agar tepat sasaran, terlalu terburu-buru dan tidak matang.

Ia bahkan mempertanyakan kesiapan pemerintah dalam menyusun rencana yang beberapa waktu lalu, yang justru dibantah oleh Menteri ESDM, Arifin Tasrif.

Salah satu aspek yang dipertanyakan oleh Kardaya adalah kesiapan data target yang dimiliki pemerintah. Menurutnya, data peneriman subsidi elpiji 3 kg yang dimiliki pemerintah saat ini belum tersinkronisasi dengan satu dengan yang lain.

"Datanya ada enggak? Datanya tiap kali bicaranya subsidi listrik dan lain-lain ganti-ganti," ujarnya di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Selain data, Mantan Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM itu mendorong pemerintah untuk melakukan kajian terlebih dahulu mengenai kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan. Seperti halnya, wacana pengalihan subsidi elpiji 3 kg beberapa waktu lalu.

"Saya usulkan menyangkut orang banyak, teori umumnya harus dikaji secara mateng," katanya.

Kardaya pun kemudian menyinggung pernyataan Arifin yang membantah telah mengumumkan adanya rencana pengalihan subsidi elpiji 3 kg.

"Jangan dibicarakan dulu. Dirapatkan dulu. Ini sih ujung-ujungnya kacau, kemudian enggak ngaku lagi," ucap dia.

Sebagai informasi, Menteri ESDM Arifin Tasrif beberapa waktu lalu menegaskan bahwa belum ada pernyataan resmi terkait rencana kenaikan harga elpiji 3 kg karena pencabutan subsidi.

"Sebetulnya tidak ada pernyataan resmi dari Kemeterian mengenai elpiji 3 kg. Kami juga terkejut," kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (27/1/2020).

Padahal sebelumnya Mantan Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan pemerintah berencana mengubah skema pembelian elpiji 3 kg.

Bahkan, ia menyebutkan rencana ini akan mulai dilakukan pada semester II tahun ini.

"Secara prinsip sektor terkait setuju elpiji 3 kg secara tertutup hanya untuk masyarakat yang berhak. Ini persiapan subsidi langsung pada masyarakat. Mudah-mudahan tahun ini pertengahan tahun bisa diterapkan," kata Djoko di kantornya, Selasa (14/01/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com