Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala BKPM Pernah Jadi "Hantu"

Kompas.com - 30/01/2020, 15:49 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyebut dirinya telah berpengalaman menghadapi para makelar, mafia atau yang dia sebut sebagai "hantu" dalam persoalan tanah.

Pasalnya, dia pernah berprofesi sebagai "hantu" tersebut selama 16 tahun. Menurutnya, menghadapi para makelar tanah ini tentu tak semudah yang tertulis dalam regulasi.

Hal ini dia ceritakan kepada para tamu yang hadir dalam acara Katadata Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2020.

Baca juga: Erick Thohir: Kami Tidak Akan Toleransi Proyek-proyek Pesanan Mafia

"Dan yang bisa selesaikan persoalan hantu adalah orang yang pernah belajar hantu atau orang pernah jadi hantu. Kalau enggak, ini enggak bisa temukan ini. Saya yakin dan pecaya, kalau seandainya pejabat negara yang enggak pernah tahu ini agak susah. Kebetulan saya punya pengalaman 16 tahun menjadi hantu, jadi agak sedikit tahu," katanya disambut tawa para tamu acara di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Bahlil mengungkapkan, kesulitannya menyelesaikan sengketa lahan ketika menghadapi pelaku makelar yang ternyata mempunyai kekuasaan serta terpandang.

"Dan biasanya hantu berdasi itu yang paling susah untuk diselesaikan. Karena dia punya kewenangan dan dia pemain lapangan," ungkapnya.

Baca juga: Jokowi dan Upaya Melawan Mafia Migas yang Tiada Akhir

Dia mencontohkan, persoalan tumpang tindih lahan milik Perusahaan Lotte Chemical dengan nilai investasi Rp 61,2 triliun.

Dalam waktu tiga bulan telah diselesaikan olehnya antara PT KS, PT KIEC dengan PT LCI.

"Saya menyelesaikan kasus Lotte itu tiga bulan. Itu sengketa KS, Candra Asih, Pemda Cilegon, dan pengusaha lokal. Dapat diselesaikan secara adat di lapangan dan kita sekolahkan. Kalau melawan kita penjarakan minta ampun kita keluarkan sudah tobat. Berarti cara-cara ini kita lakukan kalau tidak bagaimana trust muncul," ujarnya.

Baca juga: BKPM Selesaikan 9 Investasi Mangkrak Senilai Rp 189 Triliun

Kejadian lainnya yang dia hadapi, yakni persoalan power plant milik Tanjung Jati Power senilai Rp 38 triliun.

Permasalahannya karena tidak diterbitkannya rekomendasi Surat Jaminan Kelayakan Usaha (SJKU) dari Menteri BUMN yang terdahulu dan kini ditangan Erick Thohir telah mengeluarkan surat tersebut.

"Kasus power plant Tanjung Jati Rp 38 triliun itu ada arogansi kementerian de gan kementerian. Bagaimana mungkin investor dari Malaysia, bank dari AS, bagaimana promosi ke negara orang tapi yang ada nggak selesai. Jadi mulut kita sampai berbusa untuk meyakinkan orang kepada kita. Kalau tidak bisa diselesaikan agak susah. Alhamdulillah masalah ini sudah selesai satu bulan lebih," katanya.

Baca juga: Kepala BKPM: Di Tanah Abang Sudah Susah Cari Produk Made in Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com