Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Mengaku Dipermalukan Bos Bank Dunia gara-gara Hal ini

Kompas.com - 30/01/2020, 16:40 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sempat dipermalukan oleh Presiden Bank Dunia masa jabatan 2012-2019 Jin Young Kim.

Sri Mulyani yang kala itu tengah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia disentil oleh Kim akibat prevalensi balita stunting di Indonesia yang sangat tinggi kala itu. Posisi Indonesia kala itu sama dengan Ethiopia, yaitu sebesar 37,8 persen.

"Kala itu Presiden Kim bilang, Indonesia berada dalam peringkat teratas di dunia terkait dengan stunting. Saya bilang apa itu stunting? Itu saya baru dua tahun di World Bank, saya baru di wake up bahwa Indonesia punya persoalan stunting. Bahkan waktu itu mencapai 38 persen," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

"Saya dipermalukan terus sama Chief Kim. Kata dia, 'You have to do something for your country'," ujar dia.

Baca juga: Sri Mulyani: Kepala Desa kalau Committed Hasilnya Sangat Amazing...

Stunting merupakan masalah kesehatan yang saat ini tengah dihadapi Indonesia.

Stunting terjadi akibat anak mengalami kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Tak hanya itu stunting juga membuat seorang anak terganggu perkembangan otaknya, dan bakal berpengaruh terhadap kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas, dan kreativitas di usia-usia produktif.

Mengetahui hal tersebut, Sri Mulyani pun menyampaikan informasi mengenai stunting itu kepada Jusuf Kalla, Wakil Presiden kala itu.

"Dan Pak Jusuf Kalla kemudian aware, dan di debat (Pemilu Presiden dan Wapres) kemarin semua ngomong stunting. That's achievement," ujar dia.

Baca juga: Luhut Minta Tambahan Dua Lantai Gedung ke Sri Mulyani

Sejak saat itu, persoalan stunting menjadi salah satu fokus utama pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Perempuan yang akrab disapa Ani tersebut mengatakan, untuk bisa menyelesaikan masalah stunting tak bisa hanya mengandalkan satu kementerian, tetapi beberapa kementerian terkait hingga lingkup pemerintah daerah.

"Ini strategi pemerintah. Ayo kita lakukan keroyokan. Program untuk menurunkan stunting ditargetkan 100 kabupaten dulu, Kementerian Keuangan dan Bappenas (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas) make sure semua kementerian yang relevan terlibat dalam penyelesaian stunting," jelas Ani.

Baca juga: Ini Tantangan APBN 2020 Menurut Sri Mulyani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com