Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kendalikan Alih Fungsi Lahan Pertanian, Pemkab Lumajang Diapresiasi Mentan

Kompas.com - 30/01/2020, 18:06 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Thoriqul menambahkan, Lumajang memiliki banyak lahan produktif baik lahan pertanian perkebunan maupun lahan pertanian persawahan.

Tak hanya itu, Lumajang juga memiliki banyak produk pertanian seperti, buah, padi, palawija, dan jagung.

Baca juga: Bertemu dengan Mentan, Mendag Janji Akan Selektif Impor Pangan

Menurutnya, lahan-lahan yang sudah masuk dalam LP2B tidak bisa lagi dialihfungsikan. Apalagi menjadi perumahan, bangunan dan lain-lain.

Lebih lanjut, dia menyebut, sudah ada 199 ha lahan yang diajukan untuk alih fungsi namun Pemkab Lumajang menolak dan akan menjaga sekuat tenaga lahan-lahan tersebut.

Pertanian organik agar berdaya saing tinggi

Sementara itu, untuk mengembangkan usaha pertanian, Thoriqul juga akan mendorong untuk menghidupkan sektor pertanian organik.

Sebab, menurutnya, pertanian organik memiliki nilai jual tinggi di pasaran dan harganya sangat kompetitif.

Baca juga: Mentan: Kostratani Wujud Membangun Ekosistem Pertanian Lewat Digital

Hal itu dia sampaikan dalam Kampanye Aksi Nyata Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah yang digelar Kementerian Pertanian, di Pendopo Arya Wira Raja, Kabupaten Lumajang, Kamis (30/01/2020).

"Selain itu, banyak eksportir yang berharap petani organik tumbuh dan berkembang. Mereka juga ingin menjadikan produk pertanian organik tersebut diekspor," ujarnya.

Tak hanya itu, dia juga mengapresiasi Presiden atas pelebaran jalan Probolinggo-Lumajang yang menurutnya membuat memaksimalkan sektor pertanian agar memiliki daya saing yang tinggi.

“Karena pelabaran jalan Probolinggo Lumajang sangat memudahkan untuk semua akses yang ada di Lumajang, termasuk pertanian. Prioritas Lumajang,” ungkapnya.

Baca juga: Dorong Ekspor Pertanian, Mentan Ajak Milenial Turut Serta

Dia mengungkapkan, dengan peran serta Kementerian Pertanian, pihaknya semakin percaya diri dan siap menerima tantangan untuk menjadikan pertanian di Lumajang berdaya saing tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com