Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, GrabKios Fokus Berdayakan Warung Digital

Kompas.com - 31/01/2020, 05:39 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tahun 2020, GrabKios bakal fokus untuk mewujudkan misi GrabForGood untuk memingkatkan agen warung digital yang ditargetkan sampai dengan tahun 2025.

Hal ini dilakukan dalam memberdayakan wirausahawan mikro dan bisnis skala kecil dengan menghadirkan produk dan layanan inovatif baru.

Head of GrabKios Agung Nugroho mengatakan Grabkios menargetkan sampai dengan tahun 2021 bakal memperoleh 1 juta agen per tahun.

Baca juga: GrabKios Resmi Berdiri, Majukan Warung Tradisional Lewat Teknologi

"Jadi awalnya kita engage strateginya dulu. Kita akan nambah 1 juta agen per tahun," kata Agung di kantornya di Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

Misi yang ingin dicapai oleh GrabKios adalah memberdayakan lebih banyak wirausaha mikro dan bisnis skala kecil dan memberi mereka akses pada ekonomi digital.

Hal ini termasuk memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), termasuk warung tradisional. Ini karena warung memiliki andil sebagai tulang punggung perekonomian.

Agung menyebut dengan memberdayakan warung di Indonesia secara bisnis jelas targetnya adalah pendapatan, dimana dengan semakin banyaknya agen maka akan ada banyak transaksi, seklaligus akan mendapat pendapatan yang lebih tinggi.

Baca juga: GrabKios Bantu Usaha Warung Lebih Berkembang

Namun bukan hanya mengejar keuntungan, tapi bagaimana membuat Indonesia lebih produktif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi adalah hal yang tak kalah penting.

"Dari awal itu misinya enggak cuma cari untung, tapi bagaimana membuat Indonesia lebih produktif," jelasnya.

Grab bersama dengan GrabKios memanfaatkan teknologi yang dimiliki untuk mendukung UKM dan warung tradisional agar dapat mengambil bagian dalam era digital dan juga berkontribusi pada keberhasilan Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Agung juga menepis isu dimana perusahan startup harus bakar duit untuk keberlangsungan bisnisnya. Menurutnya saat ini bentuk bisnis tak hanya mengejar untung, tapi juga keberlanjutan.

"Sekarang itu bukan lagi era dimana tren bisnis digital bakar uang. Sekarang bikin bisnis yang sustain dan profitable," terang Agung.

Baca juga: Lewat GrabKios, Grab Ingin UKM Indonesia Melek Digital

Ia menjelaskan tidak bakar uang buka berarti tidak ada promo, namun ke depannya promo harus dibuat lebih pintar agar sama-sama menguntungkan baik dari konsumen dan perusahaan.

"Promo harus lebih pintar. Sekaraang bagaimana membuat profitable users dan loyal users," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com