Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Kembali Temukan 120 Pinjol dan Investasi Ilegal, Simak Daftarnya

Kompas.com - 31/01/2020, 11:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satgas Waspada Investasi (SWI) kembali menemukan kegiatan financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online (pinjol) ilegal dan penawaran investasi ilegal.

Ketua SWI Tongam Lumban Tobing mengatakan, kegiatan tersebut tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan, tetapi mudah diakses melalui situs, aplikasi, atau penawaran melalui SMS.

“Banyak kegiatan fintech peer to peer lending ilegal pada website, aplikasi, atau penawaran melalui SMS yang beredar," kata Tongam dalam siaran pers, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: Heboh Kasus MeMiles, Ini 6 Cara agar Terhindar dari Investasi Bodong

Untuk terhindar dari kegiatan bodong, Tongam meminta masyarakat selalu waspada dan cek kelogisan serta kelegalan entitas sebelum bertransaksi.

"Masyarakat selalu kami minta waspada agar memanfaatkan daftar fintech peer to peer lending yang terdaftar di OJK,” ujar Tongam.

Adapun pada 2019, SWI telah kegiatan 1.494 pinjol ilegal. Secara kumulatif sejak 2018-2020, SWI telah menghentikan 2.018 pinjol ilegal.

Untuk lebih jelas, berikut daftar 120 pinjol yang ditemukan SWI:

Apel Hijau, Ayo Uang, BambuPinjam, BeruangEmas, Bondulu, Cair Kilat, Cash Dana Kilat, Cash Room, CashTaxi, CashWaktu, Cepat Mudah, Cepat oke, Dana Cair Tunai, DANA CASH, Dana Halal, Dana Indah, Dana Peluang, Dana Pinjam, Dana Rakyat, Dana Tunai, DanaBonus, DanaNow, DATA TEPAT, Dompet Pinjaman, Dompet teman, Duit Darurat, DUIT MANTUL, dan Duit Saku.

Duit Tas, DuitCepat, Durian Runtuh, Easy Credit, Easy punya, Emas Awan, Fast Cash, GoCash, Gogo Tunai, GoPinjaman, GoPinjaman, Gorupiah, Hi Cash Pro, Kami Dana Rupiah, Kami OKe, Kami Rupiah, Kami Sediain, Kantong Tunai, Kantongk, KemiriPinjaman, KITA BAYAR, Ko-Ki, Kredit All, Kredit Tunai, dan KSP Bersama Sejahtera Utama.

Baca juga: Investasi Ilegal Marak, OJK Ingatkan Masyarakat untuk Ingat 2L

Ada pula KSP Dompet Durian, Ksp Dompet Gajah, KSP JariKaya, Ksp Kami Rupiah, KSP Kredit Tunai, KSP Pinjaman Online, Launcar Maju, LionCash, MagoCash, MeLoan, Modal Darurat, MoneyEngine, dan MoneyStop.

Selain itu, Morecash, Mudah pinjam, Pinjam Ahh, Pinjam Aja, Pinjam Cepat, Pinjam Pro, Pinjam Uang, Pinjam Uang Petir, Pinjaman Dana, Pinjaman Dana, Pinjaman Jinak, Pinjaman Online Cepat Cair, Pinjaman Pintar, PinjamanCep, PinjamanPlus, PinjamBro, Pinjol Cepat, PitihDukuh, Pocket Emas, Pohon Duit, Pohon Emas, dan Prima Plus.

Terakhir, Referensi Pinjaman Online, Ruang Dana, RuangPinjam, Rupiah Cepat, Siap Gerak, SuMt, Super Loan, Tunai Bahagia, Tunai Cepat, Tunai Nusantara, Tunai Plus, Tunaikan, Tunaiku Cepat, TunaiLangsung, Uang Cash, Uang Cepat, Uang Jajan, Uang Kilat, Uang Kita, Uang Pintar, Uang Tunai, dan Ultra Cash.

Baca juga: Satgas Waspada Investasi Kembali Tindak 133 Pinjol Ilegal

28 entitas investasi ilegal

Selain itu, SWI telah menemukan 28 kegiatan usaha tanpa izin dari otoritas berwenang, antara lain 13 perdagangan forex tanpa izin, 3 penawaran pelunasan utang, 2 Investasi money game, 2 equity crowdfunding ilegal, dan 2 multilevel marketing tanpa izin.

Ada pula 1 Investasi sapi perah, 1 Investasi properti, 1 pergadaian tanpa izin, 1 platform iklan digital, 1 Investasi cryptocurrency tanpa izin, dan 1 koperasi tanpa izin.

Sementara itu, 3 entitas yang telah mendapat izin usaha, yaitu PT Dxplor Duta Media, PT Indonesia Wijaya Sejahtera, dan PT Makin Jaya Agung.

Yayasan Beruang Cerdas Indonesia pun telah membuktikan bahwa kegiatannya bukan pinjol ilegal sehingga Satgas melakukan normalisasi akun yang diblokir.

Baca juga: Satgas Waspada Investasi Tindak 27 Entitas Investasi Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com