Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Virus Corona Gawat Darurat, IHSG Jeblok di Bawah Level 6.000

Kompas.com - 31/01/2020, 12:53 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) dibuka melemah di bawah level psikologis 6.000, pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (31/1/2020).

Berdasarkan hasil pantauaan terakhir Kompas.com pada pukul 11.00, IHSG berada di level 5.973,20 terkoreksi 1,39 persen atau turun 84,40 poin. Sementara di sesi penutupan, indeks terhenti di 5.966,86 atau turun 1,49 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, melemahnya pasar saham nasional diakibatkan oleh sentimen negatif baik yang berasal dari domestik maupun global.

Baca juga: Virus Corona Berpotensi Sebabkan Perlambatan Ekonomi Nasional

Keputusan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan virus corona berstatus gawat darutat menjadi sentimen utama yang menarik IHSG ke zona merah hari ini.

Menurut Nafan, keputusan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap para pelaku pasar.

"WHO telah mendeklarasikan virus corona sebagai ancaman serius. Itu juga menurut saya mendeklarasikan penyebaran virus corona sangat bahaya. Memang sifat bahaya tersebut memnuat pelaku investor ketakutan," tuturnya kepada Kompas.com, Jumat (31/1/2020).

Sementara itu, dari dalam negeri sendiri Nafan meyakini bahwa pada pembukaan perdagangan hari ini banyak pelaku yang melakukan aksi penyesuaiaan alokasi portofolio atau rebalancing portofolio.

"Pelaku major investasi yang melalukan rebancing portofolio membuat pergerakan IHSG mengalami perlemahan, diantara bursa regional Asia yang rata-rata menguat," katanya.

Kendati demikian, Nafan menilai bahwa pelemahan ini merupakan momentum yang tepat bagi pelaku pasar untuk melakukan aksi pembelian saham.

Pasalnya, bagi para pelaku pasar yang tertarik untuk berinvestasi dalam jangka panjang momen ini menjadi tepat, dengan harga saham yang relatif murah.

"Kita bagi para pelaku investasi mendapatkan harga saham yang murah dan atraktif," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com