Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN: Tidak Semua PLTD Bisa Dikonversi ke Gas

Kompas.com - 31/01/2020, 14:56 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARATA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) mengatakan tidak semua pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) bisa dikonversi ke gas karena terhambat beberapa faktor teknis.

"Tapi sudah tentu tidak semuanya akan dikonversi karena gas itu kan ada volume minimalnya. Mayoritas yang akan kita lakukan adalah konversi gas kecuali di tempat-tempat yang ekonominya sangat kecil," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini di Kantornya di Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2020).

Menurut Zulkifli, hambatan konversi itu di antaranya transportasi gas ke kawasan pembangkit listrik yang sulit dijangkau.

"Transportasi gas ke situ (kawasan pembangkit listrik) tidak mudah, itu mungkin akan kita carikan solusi yang baik," jelasnya.

Baca juga: Dirut PLN Sebut B100 Bisa Rusak Mesin PLTD

Ke depan PLN akan mencarikan solusi untuk bisa mengubah pembangkit listrik tenaga diesel yang tidak optimal.

"Kita akan cari solusi yang lain untuk mengubah pembangkit tenaga diesel di pulau kecil itu yang tidak mungkin untuk kita konversi ke gas," ungkapnya.

Salah satunya adalah konversi PLTD dikonversi menjadi PLTS (pembangkit listrik tenaga surya), PLTA (pembangkit listrik tenaga angin) atau juga PLTB (pembangkit listrik tenaga banyu).

"Kami sedang bekerja sama dengan lembaga internasional untuk mengkaji bagaimana melistriki pulau-pulau terpencil itu dengan lebih baik dan efisien," jelasnya.

Zulkifli berharap dalam beberapa waktu kedepan hal ini akan terpecahkan dan konverai PLTD ke gas bisa segera di ekaekusi.

"Mudah-mudahan dalam beberapa waktu kedepan kita sudah memiliki rekomendasinya, agar kami eksekusi untuk bisa mendukung penurunan dari impor BBM. Nantinya sesudahnya barangkali akan membantu menurunkan CAD," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com