Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pilihan Transportasi, Harga Properti di Depok Melonjak

Kompas.com - 01/02/2020, 10:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor properti di Depok, Jawa Barat terus menggeliat. Harganya pun kini cukup tinggi.

Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan menjelaskan dengan keterbatasan lahan yang tersedia, arah pengembangan penyediaan hunian-hunian baru di Kota Depok mulai mengarah pada hunian vertikal atau apartemen.

Ini terutama di kawasan Margonda, dimana semakin marak pembangunan hunian vertikal tersebut di tengah pasokan lahan yang kian sulit dan mahal untuk membangun rumah tapak.

“Dari empat wilayah penyangga DKI Jakarta, yakni Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, kenaikan harga paling pesat terjadi di area Depok," kata Ike dalam keterangannya, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: 5 Cara Maksimalkan Properti agar Layak Sewa

Rumah.com Indonesia Property Market Index Q4 2019 mencatat indeks harga hunian di Depok dari sisi harga yang ditawarkan penjual berada pada titik 133,2 pada kuartal IV keempat 2019, naik cukup tinggi sebesar 12,96 persen jika dibandingkan kuartal yang sama pada tahun 2018.

Sementara dari sisi pasokan, properti di Depok terus mengalami penurunan.

“Depok adalah kota di Indonesia yang memiliki kenaikan indeks harga properti paling besar dengan suplai properti paling sedikit. Bisa dibilang kenaikan indeks properti di Depok merupakan 5 kali kenaikan indeks properti nasional,” ungkap Ike.

Kenaikan indeks harga properti Depok didorong oleh semakin banyaknya pilihan akses transportasi menuju Depok. Apalagi setelah PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) meningkatkan kualitas Kereta Rel Listrik (KRL), mulai dari ketepatan waktu hingga kenyamanan.

Sehingga setiap stasiun KRL telah bebas pedagang asongan dengan sistem gerbang peron yang modern. Rangkaian gerbong pun semakin nyaman lewat peremajaan dan penambahan penyejuk udara.

Baca juga: Bagaimana Harga Properti Pascabanjir Jabodetabek?

Hal lain yang juga mendorong kenaikan indeks harga properti Depok dengan mulai beroperasinya Seksi I Jalan Tol Depok–Antasari (Desari) pada 27 September 2018. Jalan Tol Desari ini adalah jalan tol penghubung Jakarta dengan Depok melintasi wilayah Kota Jakarta Selatan dan Kota Depok sehingga menjadi alternatif jalur antarkota selain melalui jalur Margonda.

Beroperasinya Seksi I Tol Desari akan dilanjutkan seksi II dari Brigif hingga Sawangan sejauh 6,3 km yang mulai beroperasi pada kuartal I 2020. Sedangkan seksi III sepanjang 9,5 km dari Sawangan menuju Bojong Gede diperkirakan akan beroperasi pada pertengahan 2021.

Pun saat ini berkembang wacana pembangunan transportasi publik berbasis rel atau monorel Depok.

Ike menambahkan, sistem transportasi massal dalam kota memiliki dampak yang sangat nyata pada kenaikan harga properti. Keberadaan koridor transportasi baru, penambahan akses transportasi atau perubahan sistem transportasi massal akan meningkatkan potensi investasi properti di suatu wilayah.

“Mulai beroperasinya akses transportasi menuju Depok akan mendongkrak harga properti karena meningkatkan konektivitas, akses masyarakat, dan mengurangi waktu perjalanan," tuturnya.

Baca juga: Wamenkeu Minta Pengusaha Properti Ikut Bangun Ibu Kota Baru

Pencari properti di wilayah Depok penting untuk melakukan survei langsung ke lokasi idaman. Selain bisa mengetahui langsung kondisi lingkungan perumahannya, fasilitas dan potensi sekitar, konsumen juga bisa mengukur jarak tempuh dan mempelajari akses transportasi dan fasilitas umum yang ada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com