Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Hotel Gundah Gulana Akibat Virus Corona

Kompas.com - 03/02/2020, 15:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA. KOMPAS.com - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengakui, tersebarnya virus Corona sangat berdampak terhadap okupansi penginapan.

Misalnya saja di Bali yang kerap didatangi turis China. Ia menyebut turis China yang datang ke Bali mencapai 1,7 juta orang per tahunnya.

"Sekarang sudah mulai berdampak seperti Bali itu drop sekali. Kita berbicara pariwisata ya, paling terpukul dan paling terasa dampaknya," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Antisipasi Virus Corona, RI Akan Hentikan Sementara Impor Pangan dari China

"Karena sekarang turis dari China itu terakhir kalau enggak salah 1,7 juta orang, otomatis kalau enggak ada penerbangan dari China ya sudah itu hilang," sambung Haryadi.

Haryadi belum memiliki data pasti anjloknya jumlah kunjungan wisman ke Bali. Namun dari laporan di Kabupaten Badung saja, tingkat keterisian hotal kini di bawah 30 persen.

Padahal saat low season kunjungan wisman, biasanya tingkat keterisian hotel di Bali paling sedikit 40 persen.

Selain Bali, Manado juga terekena imbas karena menjadi kota kedua dengan kunjungan turis terbanyak dari China. Ia mengatakan, 70 persen turis yang masuk ke Manado yakni turis asal China.

Baca juga: Semua Penerbangan Lion Air ke China Dibatalkan, Penumpang Bisa Refund

Kini kata dia, saat mewabahnya virus corona di China, hanya tinggal 30 persen turis yang masuk ke Menado.

"Seperti saya contohkan Manado, itu dampaknya paling lumayan karena dia terdongkrak turis dari China," kata dia.

Meski begitu ia mengatakan, penurunan tingkat keterisian hotel di Bali atau Manado tak hanya disebabkan penurunan jumlah wisman asal China. Namun wisman dari negara lain juga mengalami penurunan.

Baca juga: Soal Sumber Dana Evakuasi WNI dari Wuhan, Ini Kata Sri Mulyani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com