Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Virus Corona, 5 Industri Ini Diprediksi Bakal Anjlok

Kompas.com - 03/02/2020, 16:39 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Lebih dari sepekan virus corona telah menghancurkan ragam aspek usaha. Misalkan saja perusahaan AS yang ada di China menjadi satu dari sekian banyak perusahaan AS yang terdampak.

Melansir CNBC, Senin (3/2/2020), ada lima industri AS yang mengalami kerugian akibat corona. Misalkan saja dari sektor penerbanhan, hiburan, teknologi, otomotif dan retail.

Perusahaan tentunya mengalami kerugian akibat wabah yang menerjang. Apalagi pemerintah setempat mengeluarkan larangan dan himbauan pabrik untuk memberhentikan kegiatan operasionalnya sementara hingga 9 Februari 2020.

Baca juga: Pengusaha Hotel Gundah Gulana Akibat Virus Corona

Perusahaan AS yang ada di China seperti Walmart dan Tesla juga diketahui mengalami kondisi memburuk yang menekan harga saham masing-masing. Sejumlah perusahaan juga memperingatkan para investor terkait dampak virus corona yang terus menyebar.

CEO Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC) Gloria Guevara mengatakan, sebagian besar konsekuensi dari wabah seperti ini disebabkan oleh kesalahan manajemen, kurangnya komunikasi dan kepanikan.

“Manajemen krisis sangat penting. Mereka harus proaktif dan transparan. Mereka perlu bekerja sama dengan sektor swasta dan kita tidak perlu panik,” kata Gloria.

Baca juga: Impor Pangan dari China Akan Dihentikan Sementara, RI Cari Pemasok Lain

Adapun lima industri yang berdampak akibat penyebaran corona yakni :

1. Penerbangan

Sektor penerbangan merasakan dampak langsung dari virus corona. Permintaan untuk melakukan perjalanan ke China terus anjlok saat virus menyebar.

Banyak maskapai penerbangan mengurangi layanan penerbangan ke China pada awal pekan ini. Ditambah lagi Departemen Luar Negeri yang merilis peringatan untuk tidak mengadakan perjalanan ke China, membuat maskapai mulai benar-benar menutup penerbangan ke China.

Delta Airlines mengumumkan pihaknya mempercepat penangguhan semua layanan ke China dari 2 Februari hingga 30 April 2020. Penerbangan China yang terakhir, berangkat dari AS pada 1 Februari, dan penerbangan kembali terakhir ke AS dari China pada 2 Februari.

Baca juga: Citilink Hentikan Sementara Penerbangan dari dan ke China

American Airlines juga mengatakan akan menghentikan layanan ke China setelah serikat pekerja yang mewakili pilot American Airlines menuntut operator untuk menghentikan layanan ke China di tengah masalah wabah corona.

United Airlines, yang memiliki layanan terbanyak ke China dari semua maskapai AS, mengatakan akan menangguhkan semua penerbangan ke Beijing, Shanghai dan Chengdu dari 6 Februari hingga 28 Maret 2020. Namun, maskapai ini tetap akan terus mengoperasikan jadwal penerbangan San Francisco sekali dalam sehari menuju Hong Kong.

Air Canada juga mengatakan, mereka akan menangguhkan semua penerbangan ke Beijing dan Shanghai dari 30 Januari hingga 29 Februari 2020.

Beberapa maskapai seperti British Airways, KLM Airlines, Cathay Pacific, Finnair, Turkish Airlines, Air France, Air Seoul, EgyptAir, Lion Air, Austrian Airlines, Kenya Airways, Vietjet dan Lufthansa juga mengurangi ataupun meniadakan layanan penerbangan ke China.

Baca juga: Sri Mulyani: Virus Corona Buat Ekonomi China Sulit, Begitu Juga Dunia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com