Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal yang Dapat Dipelajari dari Mendiang Kobe Bryant

Kompas.com - 03/02/2020, 19:00 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Dunia dikejutkan dengan meninggalnya legenda basket Kobe Bryant.

Pekan lalu, Bryant yang berusia 41 tahun tewas dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya. Kecelakaan yang terjadi di Calabasas, California, AS tersebut turut menewaskan putri Bryant, Gianna.

Tak lagi aktif menjadi atlet basket, Bryant membangun kerajaan bisnisnya. Salah satu di antaranya adalah rumah produksi Granity Studios.

Sepanjang kariernya pun Bryant dikenal dengan kegigihan dan etos kerjanya yang mumpuni. Karakter Bryant ini turut membawa timnya, LA Lakers meraih kemenangan berkali-kali.

Baca juga: Tak Hanya di Basket, Kobe Bryant Juga Wariskan Bisnis Rp 28 Triliun

Dikutip dari Entrepreneur, Senin (3/2/2020), berikut ini 6 hal yang dapat dipelajari dari mendiang Bryant.

1. Etos kerja yang kuat

Bryant terkenal dengan etos kerja yang tak kenal lelah dan tidak toleran dengan orang yang malas.

Suatu kali dia pernah mengeluarkan pernyataan, "Saya tidak memiliki kesamaan dengan orang-orang malas yang menyalahkan orang lain karena kurang sukses, hal-hal besar datang dari kerja keras dan ketekunan, tidak ada alasan".

Dia selalu bersedia meluangkan waktu karena tidak ingin dikalahkan oleh kompetisi dan tidak pernah membuat alasan.

Pada saat bermain, Bryant diketahui menggunakan tangan kirinya ketika bahunya terluka. Ia bahkan pernah bermain dengan keadaan demam.

Baca juga: Pensiun, Bintang NBA Kobe Bryant Dirikan Perusahaan Investasi

2. Menjadi obsesif

Kobe tidak hanya menginvestasikan waktu dan tenaganya dalam basket, pun ia mendedikasikan dirinya dalam segala hal untuk menjadi salah satu yang terbaik.

Ia juga pernah mengeluarkan pernyataan seperti ini, "Jika Anda ingin menjadi hebat di bidang tertentu Anda harus terobsesi dengannya. Banyak orang mengatakan ingin menjadi hebat tetapi mereka tidak mau melakukan pengorbanan yang diperlukan untuk mencapai hal besar."

Bryant pun tidak bisa menyembunyikan cintanya pada olahraga basket yang telah membesarkan namanya. Mentalitas ini pun tak ada salahnya Anda miliki juga.

epa08168968 Fans of late Los Angeles Lakers guard Kobe Bryant gather at the LA Live entertainment complex across the street from the Staples Center, home of the Los Angeles Lakers, in Los Angeles, California, USA, 26 January 2020. According to media reports, former NBA basketball player Kobe Bryant died in a helicopter crash in Calabasas, California, USA on 26 January 2020. He was 41.  EPA-EFE/ADAM S DAVISADAM S DAVIS epa08168968 Fans of late Los Angeles Lakers guard Kobe Bryant gather at the LA Live entertainment complex across the street from the Staples Center, home of the Los Angeles Lakers, in Los Angeles, California, USA, 26 January 2020. According to media reports, former NBA basketball player Kobe Bryant died in a helicopter crash in Calabasas, California, USA on 26 January 2020. He was 41. EPA-EFE/ADAM S DAVIS

3. Pemimpin menciptakan pemimpin

Bryant sering sekali secara agresif mendorong rekannya agar menjadi yang terbaik. Dalam sebuah kesempatan, ia mengaku senang menantang orang lain.

"Saya senang menantang orang dan membuat mereka tidak nyaman. Ini yang berujung pada introspeksi dan perbaikan diri. Anda bisa bilang saya menantang orang untuk menjadi yang terbaik," ungkap ayah 4 anak ini.

4. Mempelajari keterampilan baru

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan Bryant pada dirinya sendiri setelah pensiun tahun 2016 adalah apa yang telah dinikmatinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com