JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, naik atau tidaknya tarif ojek online belum bisa diputuskan dalam waktu dekat ini.
Sebab, Kemenhub bersama pengemudi, aplikator dan perwakiln pengguna masih membahas permasalahan ini.
“Kira-kira (baru bisa diputuskan 2 sampai 3 Minggu lah,” ujar Budi di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Budi mengakui pengemudi ojek online meminta tarif dinaikan. Namun, pihaknya tak bisa serta-merta menuruti permintaan tersebut.
Baca juga: YLKI Tolak Rencana Kenaikan Tarif Ojek Online
“Memang ada kecenderungan dari pengemudi minta suatu kenaikan dan oleh aplikator pasti boleh-boleh saja begitu ya. Tapi kita akan menyarankan bahwa ekuilibrium antara ketiganya itu tidak boleh begitu saja dilanggar.
Jadi tidak bisa dilakukan suatu kenaikan yang sepihak,” kata Budi.
Budi mengaku dalam menetapkan tarif ojek online akan memperhatikan tingkat inflasi. Dia tak ingin tarif ojek bisa mendorong terjadinya inflasi.
"Mekanisme pricing yang ada di situ kita juga enggak bisa tekan. Ada mungkin pengemudi yang dia di bawah dari pada effort yang dia lakukan. Jadi Kita akan atur sedemikian rupa.
Di satu sisi tidak mengakibatkan inflasi yang besar, tapi juga tidak memberatkan sektor yang bersangkutan,” ucap dia.
Baca juga: Wacana Kenaikan Tarif Ojol, Begini Respons Konsumen
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.