Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Pastikan Pasokan Bawang Putih Aman, Meski Impor Dari China Dihentikan

Kompas.com - 03/02/2020, 22:42 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan pasokan bawang putih aman, meski pemerintah berencana menutup sementara impor dari China.

"Cadangan untuk bawang putih panen lokal kami sudah siapkan. Insyaallah memenuhi apa yang menjadi kebutuhan. Karena impor yang kemarin kita pun masih punya cadangan menurut hitungan kita," ucap Syahrul usai meninjau harga bahan pangan di Pasar Senen, Senin (3/2/2020).

Seperti diketahui Indonesia banyak mengimpor bawang dari China. Pada tahun 2019, menurut data BPS, realisasi impor bawang putih sebesar 465,34 ribu ton atau senilai 529,97 juta dollar AS, dimana sekitar 90 persen dipenuhi oleh impor dari China.

Baca juga: Apindo: Ada Virus Corona, Indonesia Sulit Ekspor dan Impor

Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto mengatakan bahwa pada Maret harusnya kebutuhan bawang putih nasional bisa dipenuhi panen dalam negeri.

"Mulai bulan maret ada panen cukup luas. Lebih dari 6.000 Ha, Bawang putih. Kalau 6.000 Ha rata-rata hasilnya 10 ton saja per Ha, jadi itu sudah 60.000 ton," ucapnya.

Anton mengatakan secara nasional kebutuhan bawang putih sebesar 45.000 ton, artinya panen Maret sebesar 60.000 ton akan memenuhi kebutuhan nasional untuk nanti.

"Ini bukan cuma benih kan bisa dikonsumsi. Bulan maret ada sekitar 60.000 ton. Kebutuhan baput nasional kan rata 45.000 ton, artinya itu untuk 1 bulan cukup," katanya.

Baca juga: Menaker Pastikan TKA China di RI Tak Tertular Virus Corona

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan pemerintah bakal menghentikan sementara impor produk makanan dan minuman dari China akibat wabah virus corona.

Agus pun menjelaskan langkah tersebut perlu dilakukan sesegera mungkin lantaran jumlah korban meninggal dan terinfeksi yang terus bertambah. Sementara belum ditemukan vaksin serta pola persebaran virus tersebut.

Adapun untuk mengantisipasi produk-produk yang terdampak pelarangan impor, pemerintah bakal mencari negara rekanan dagang lain dalam memenuhi kebutuhan produk tersebut.

"Nanti pasti ada alternatif kalau memang bahan itu tetap dibutuhkan dan ada kekosongan di Indonesia. Otomatis kita mencari (di negara) penggantinya. Saya rasa itu ada," ujar Agus ketika ditemui wartawan di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (3/2/2020).

Agus menjelaskan, penghentian impor tak berlaku untuk produk-produk elektronik. Selain itu, dirinya belum bisa memastikan hingga kapan penghentian impor diberlakukan.

Baca juga: Besok, Pemerintah Rilis Daftar Produk yang Dilarang Impor dari China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com