Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker Pastikan TKA China di RI Tak Tertular Virus Corona

Kompas.com - 04/02/2020, 07:33 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memastikan bahwa hingga saat ini tenaga kerja asing (TKA) asal China yang bekerja di Indonesia dalam kondisi aman dan tidak tertular virus Corona yang menyebar dengan cepat di negara asal mereka.

"Kalau mereka sudah bekerja di sini, sampai sekarang tinggal di sini tidak ada masalah," ujar Ida di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (4/2/2020).

Lebih lanjut Ida menyatakan, untuk TKA yang akan masuk kembali ke Indonesia bakal diberlakukan standar yang sama dengan TKA lain.

Baca juga: Menaker Pastikan Pekerja Migran Indonesia di China Belum Tertular Virus Corona

Standar yang diberlakukan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

"Mereka akan diberikan dengan standar masuk ke Indonesia, dan itu dari Kementerian Kesehatan sama seperti warga negara asing lain yang akan masuk ke Indonesia," jelas Ida.

"Tidak akan melihat TKA atau bukan treatmentnya sama seperti WNA (Warga negara Asing) terutama dari China yang baru masuk ke Indonesia," lanjut dia.

Ida menjelaskan, saat ini jumlah TKA China di Indonesia mencapai 40.000 jiwa. Sebagian besar TKA tersebut berada di Sulawesi Tengah dan beberapa lainnya berada di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Maluku Utara.

Baca juga: Dampak Virus Corona, Luhut: Petani Kita Mati...

Hari ini, Selasa (4/2/2020) Ida mengatakan bakal mengundang Duta Besar China di Indonesia untuk memastikan kondisi TKA China yang berada di Indonesia.

"Besok akan kami undang Dubes china di Indonesia untuk koordinasikan agar TKA China di sini tetap tenang bekerja tidak perlu khawatir. Dan bagi TKA yang sedang berlibur ke China saya kira ikutin aja prosedur yang ada," ujar dia.

Pemerintah sendiri per Rabu (5/2/2020) pukul 00.00 WIB nanti mulai memberlakukan aturan pelarangan penerbangan dari dan ke China.

Artinya, tenaga kerja asing dari China belum bisa kembali ke Indonesia selama masa pelarangan terbang tersebut berlaku.

Hal itu diputuskan setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

Rapat tersebut membahas kepulangan warga negara Indonesia ( WNI) dari Wuhan, China.

"Penerbangan langsung dari dan ke mainland RRT (China) ditunda sementara, mulai Rabu, pukul 00.00 WIB," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Minggu.

Baca juga: Mentan Pastikan Pasokan Bawang Putih Aman, Meski Impor Dari China Dihentikan

Selain itu, mereka yang sudah berada di China selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan masuk ke Indonesia maupun melakukan transit.

"Semua pendatang yang tiba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia," ucap Retno.

Pemerintah juga mencabut untuk sementara visa bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara China.

"Kebijakan visa bebas kunjungan dan visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di mainland China untuk sementara dihentikan," kata Menlu .

Baca juga: Mulai Rabu, Garuda Hentikan Sementara Penerbangan dari dan ke China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com