Sama seperti yang dilakukan AS terhadap 83 warganya yang dipulangkan dari China, warga Inggris juga dikarantina selama 14 hari.
Ini juga dilakukan Australia, Prancis dan AS semuanya mengumumkan tindakan serupa untuk mengkarantina warganya yang kembali ke negara asal mereka dari provinsi Hubei China.
Trump mengatakan pekan lalu, pemerintah AS melakukan pelacakan cepat pada vaksin coronavirus, dengan pandangan untuk memulai uji coba fase satu dalam waktu tiga bulan. Sebanyak 11 kasus coronavirus sudah menelan korban di Amerika Serikat.
Perusahaan farmasi berlomba
Sejauh ini perusahaan farmasi terus berlomba untuk mengembangkan vaksin corona. Tetapi para ahli medis memperingatkan vaksin butuh wakth untuk uji coba.
Setelah pengumuman pemerintah AS yang ingin mempercepat upaya penanggulangan corona, para profesional medis mengatakan bahwa seluruh proses pengembangan vaksin yang benar-benar aman digunakan biasanya memakan waktu setidaknya satu tahun.
Perusahaan farmasi menghabiskan lebih dari setahun mengembangkan vaksin untuk epidemi SARS 2003, yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.
CEO Novartis Vas Narasimhan mmemperkirakan untuk menemukan vaksin virus corona akan membutuhkan waktu lebih dari setahun.
Sementara itu, Kepala Ilmuwan Johnson & Johnson Paul Stoffels mengatakan, perusahaannya yakin bisa mengembangkan vaksin dalam beberapa bulan mendatang, tetapi butuh waktu sekitar satu tahun untuk dijual di pasaran.
Sejumlah perusahaan farmasi lain, termasuk Vir Biotechnology, Moderna dan Inovio Pharmaceuticals, juga sedang berupaya dalam menemukan vaksin corona.
Baca juga: Dampak Virus Corona, Luhut: Petani Kita Mati...
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.