Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VI DPR RI Minta Wisata Religius Borobudur Dikelola dengan Baik

Kompas.com - 04/02/2020, 16:38 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu cara untuk menambah pemasukan pendapatan negara dapat dilakukan melalui sektor pariwisata.

Namun sayangnya beberapa pariwisata di Indonesia masih kurang dalam penataannya sehingga membuat para turis mulai menurun minatnya berwisata ke Indonesia.

Anggota Komisi VI DPR Evita Nursanty mengatakan pariwisata di Indonesia fasilitasnya sudah bagus namun penataannya masih kurang.

"Misalnya wisata Borobudur itu kan tempat wisata religius tapi banyak para turis menggunakan pakaian seperti tanktop kesana padahal itu tempat untuk ibadah," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Virus Corona Berdampak ke Sektor Pariwisata, tetapi..

Ia menambahkan harusnya pengelola membuat penyewaan sarung atau selendang apabila ada turis yang menggunakan pakaian yang minim alias seksi.

"Ada penyewaan sarung, kain atau sejenisnya kalaupun dibeli lebih bagus atau disewa kan menghasilkan uang bisa menjadi pemasukan kita kan," jelasnya.

Evita menambahkan apabila Borobudur masih dibiarkan seperti itu terus menerus dapat membuat Borobudur sepi peminat dan bahkan bisa membuat Borobudur tidak sama sekali dikunjungi.

Sementara itu Komisi VI DPR RI Dedy Yevri Hanteru Sitorus juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya Borobudur juga harus dipromosikan jangan melalui birokrasi saja namun harus sering dipromosikan melalui media yang lain.

"Jangan hanya disampaikan melalui birokrasi saja tapi sekali-kali dipromosikan melalui film dari film kan banyak yang nonton," jelasnya.

Selain itu Dedi menyarankan dibuatnya beberapa kegiatan atau pertunjukan pada malam hari. Dengan cara ini para turis bisa antusias menyaksikan dan ada experience tersendiri sehingga menjadi bahan perbincangan dengan satu sama lain dan membuat orang-orang tertarik.

"Ini mengenai experience kalau ada kegiatan malam hari seperti pertunjukkan pasti orang-orang merasa tertarik dan bahkan mengajak orang lain hanya untuk melihat pertunjukan tersebut," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com