Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Hyundai di Korea Selatan Kena Imbas Virus Corona

Kompas.com - 04/02/2020, 16:58 WIB
|

SEOUL, KOMPAS.com - Pabrikan kendaraan Hyundai Motor terpaksa menghentikan produksinya di Korea Selatan, basis manufaktur terbesarnya, karena kekurangan pasokan suku cadang dari China akibat virus corona.

Dikutip Reuters, Selasa (4/2/2020), seorang pekerja Hyundai menuturkan telah menghentikan produksi palisade selama akhir pekan karena kurangnya komponen.

Dia mengatakan, sebagian pabrik Hyundai di Korea Selatan akan mengganggur sepenuhnya mulai 7 Februari 2020. Sementara beberapa jalur produksi diperkirakan akan kembali memproduksi sekitar tanggal 11-12 Februari 2020.

Baca juga: Cabai Rawit di Jakarta Kini Tembus Rp 110.000/Kg, Semahal Daging Sapi

"Jadwal untuk penangguhan akan bervariasi berdasarkan jalur produksi," ucap salah seorang juru bicara Hyundai dikutip Reuters, Selasa (4/2/2020).

Peneliti senior Korea Institute for Industrial Economics & Trade, Lee Hang Koo mengatakan, Hyundai dan afiliasinya, Kia Motors tidak menyimpan stok suku cadang mobil yang besar.

Sebagian besar suku cadang diimpor dari China sehingga terpengaruh saat virus corona merebak.

"Hyundai dan Kia mungkin lebih terpengaruh karena mereka cenderung mengimpor lebih banyak suku cadang dari China daripada pabrikan mobil global lainnya," kata Lee.

Baca juga: Izin Usaha Rekapital Sekuritas Dicabut, Bagaimana Nasib Nasabah?

Lee bilang, ketergantungan Hyundai pada China begitu besar karena perusahaan telah membangun kapasitas produksi yang besar di negara Tirai Bambu itu beberapa tahun lalu. Pembangunan dilakukan ketika bisnisnya berkembang pesat di China.

"Akhirnya pembuat komponen Korea Selatan mengikuti dan membangun fasilitas mereka sendiri bersama dengan Hyundai," tambah Lee.

Berdasarkan data perdagangan setempat, Korea Selatan mengimpor suku cadang mobil senilai 1,56 miliar dollar AS dari Cina pada 2019. Angka itu lebih tinggi dibanding impor tahun 2018 sebesar 1,47 miliar dollar AS.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+